"Dan yang terjadi pada tanggal 24 Februari dan terus berlangsung, perang besar yang diinisiasi Rusia di Ukraina, juga membuat perubahan. Mereka (Rusia) siap menyerang negara-negara tetangganya," sebut Niinistö.
Untuk itu, ia menekankan jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, hal itu disebabkan karena Rusia sendiri.
"Karena itu, jika kami bergabung (dengan NATO), respons saya adalah kalian menyebabkan hal ini, berkacalah," tegasnya.
Baca juga: Rusia Ancam Gunakan Senjata Nuklir jika Finlandia dan Swedia Nekat Gabung NATO
Baca juga: Setelah Ukraina, Rusia Ancam Finlandia yang Ingin Gabung NATO, Sebut akan Jadi Tragedi Mengerikan
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Invasi Rusia Justru Dorong Negara Lain Gabung NATO
Agresi militer yang dilakukan Rusia di Ukraina diperkirakan justru akan mendorong lebih banyak negara lain untuk bergabung dengan NATO.
Padahal, Presiden Rusia Vladimir Putin menjadikan keinginan Ukraina bergabung dengan NATO sebagai alasan untuk menyerang.
Alih-alih memberikan pelajaran untuk negara lain, Rusia kini justru menghadapi hasil yang berlawanan dengan tujuannya.
Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Kamis (7/4/2022), analisa ini disampaikan Kepala Staf Udara Inggris, Sir Mike Wigston.
Ia memperkirakan bahwa negara-negara lain akan melihat manfaat menjadi bagian dari NATO.
Aliansi pertahanan yang beranggotakan 30 orang itu diperkirakan akan segera mendapat lebih banyak lagi anggota yang akan diterima.
Menurut Wigston, agresi Vladimir Putin telah mengubah keamanan dunia untuk selamanya
"Ini adalah penataan kembali NATO, dari apa yang diperjuangkan NATO, dan siapa yang menjadi anggota NATO," kata Wigston.
"Negara-negara lain sekarang mungkin menilai bahwa masa depan mereka lebih aman dengan mendaftar untuk bergabung dengan NATO."
Ukraina bukan anggota NATO tetapi didukung oleh aliansi dan negara-negara lain dengan memasok mereka dengan senjata, pelatihan, dan pertahanan lainnya.