Juga telah dikemukakan bahwa tradisi pengambilan keputusan dari atas ke bawah di militer Rusia, dikombinasikan dengan kegagalan sistem komunikasi tentara yang aman, berarti bahwa para jenderal harus datang ke garis depan untuk memberikan perintah mereka secara langsung, menempatkan mereka di posisi yang berbahaya.
Kremlin mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya sangat menyadari bahwa AS, Inggris, dan negara-negara NATO lainnya terus-menerus memberi informasi intelijen kepada militer Ukraina.
Namun dikatakan bahwa ini tidak akan menghentikan Rusia untuk mencapai tujuannya.
Sementara Moskow telah mengatakan pihaknya menargetkan pengiriman senjata barat yang tiba di Ukraina.
Rusia juga mengancam pembalasan secepat kilat setelah menteri pertahanan Inggris James Heappey membela Ukraina yang menyerang target di wilayah Rusia.
Menurut pejabat AS, Washington telah memberikan rincian kepada Ukraina tentang perkiraan pergerakan pasukan Rusia dan lokasi serta informasi lain tentang markas militer bergerak Rusia.
Dengan pandai, Ukraina menggabungkan bantuan itu dengan intelijennya sendiri untuk melakukan serangan artileri dan serangan lain yang telah membunuh perwira Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan mereka telah membunuh sekitar 12 jenderal Rusia di medan perang.
Kematian terbaru terjadi pada akhir pekan dengan laporan kematian Mayor Jenderal Andrei Simonov, seorang komandan perang elektronik Rusia, yang menurut Ukraina dibunuh di dekat kota Izyum di wilayah Kharkiv, yang diduduki oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Sosok Nikolai Patrushev, Diisukan Jadi Calon Utama Pengganti Sementara Presiden Rusia Putin
Baca juga: Mata-mata Top Militer Ukraina Isyaratkan Satu-satunya Cara Rusia Hentikan Invasi, Kematian Putin?
Rusia Tuding AS Bantu Ukraina secara Terselubung,
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengaku pihaknya mendapat serangan dari sedikitnya 16 kapal angkatan laut Ukraina.
Sepasukan kapal tersebut menyerang Armada Laut Hitam Rusia saat sedang melakukan evakuasi pada pasukan Ukraina yang menyerah di Pulau Ular.
Ia juga menuding adanya bantuan dari pihak Amerika yang mengerahkan pesawat tak berawak untuk memandu angkatan laut Ukraina.
Dilansir media Rusia TASS, Sabtu (26/2/2022), aksi saling serang terjadi di sekitar perairan Pulau Ular.
Pihak Rusia sebelumnya meminta pasukan Ukraina yang berjaga di wilayah tersebut untuk menyerah.