Konflik Rusia Vs Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-56, Jatuhnya Kota Donbas Pertama dan Ultimatum Baru di Mariupol

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan kompleks pabrik baja Azovtal yang terletak di wilayah kota Mariupol, Ukraina. Berikut rangkuman perkembangan konflik Rusia dan Ukraina pada hari ke-56, Rabu (20/4/2022).

Pernyataan ini dibuat menyusul ultimatum baru yang diumumkan Rusia setelah peringatan serupa pada hari Minggu (18/4/2022) diabaikan.

Namun, menurut seorang pejabat pro-Rusia yang dikutip oleh BBC, para prajurit yang didukung Rusia telah menyerbu pabrik tersebut.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan bahwa tidak kurang dari 1.000 warga sipil bersembunyi di kompleks pabrik baja Azovtal bersama dengan pejuang Ukraina.

Pasukan Rusia telah merebut Kreminna di wilayah Donbas Ukraina timur dan pasukan Ukraina telah ditarik dari kota itu, kata gubernur regional.

Kreminna, sebuah kota berpenduduk lebih dari 18.000 orang sekitar 350 mil (560km) tenggara Kyiv, tampaknya merupakan kota pertama yang direbut dalam serangan Rusia di Ukraina timur.

2. Aksi Menolak Perang

Seorang pengusaha Rusia, Oleg Tinkov, telah berbicara menentang perang 'gila' di Ukraina dan menggambarkan pendukung aksi militer Moskow sebagai 'orang bodoh'.

Dalam sebuah posting Instagram, Tinkov, yang telah diberi sanksi oleh pemerintah Inggris, mengatakan 90% orang Rusia menentang perang.

Baca juga: Sampai Kerahkan Kekuatan Militer ke Mariupol, Mengapa Rusia Anggap Kota Kecil di Ukraina Berharga?

Baca juga: Putin Beri Penghargaan pada Pasukan Rusia yang Dituding Ukraina Lakukan Kekejaman di Bucha

3. Tantangan Rusia Kuasai Donbas

Rusia telah meningkatkan serangannya di Donbas tetapi kemajuannya terhambat tantangan lingkungan, logistik dan teknis.

"Ketidakmampuan Rusia untuk membasmi perlawanan di Mariupol dan serangan tanpa pandang bulu mereka, yang telah merugikan penduduk sipil, merupakan indikasi kegagalan mereka yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan mereka secepat yang mereka inginkan," kata Kementerian Pertahanan Inggris pada Selasa malam.

Dikabarkan, Rusia telah mengerahkan hingga 20.000 tentara bayaran dari Suriah, Libya dan tempat lain di wilayah Donbas Ukraina.

Seorang pejabat Eropa mengatakan tentara bayaran dikirim ke medan perang tanpa alat berat atau kendaraan lapis baja.

4. Suplai Amunisi Ukraina

Dalam pidato malamnya, Zelensky mengklaim bisa memenangkan perang jika memiliki kekuatan persenjataan seperti Rusia.

Halaman
123