Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ancam Gunakan Senjata Nuklir jika Finlandia dan Swedia Nekat Gabung NATO

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera-bendera anggota negara NATO yang dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung dalam Hari Peringatan Holocaust, Kamis (27/1/2022). Terbaru, Rusia ancam akan gunakan senjata nuklir jika Finlandia dan Swedia gabung NATO.

Aliansi pertahanan yang beranggotakan 30 orang itu diperkirakan akan segera mendapat lebih banyak lagi anggota yang akan diterima.

Menurut Wigston, agresi Vladimir Putin telah mengubah keamanan dunia untuk selamanya

"Ini adalah penataan kembali NATO, dari apa yang diperjuangkan NATO, dan siapa yang menjadi anggota NATO," kata Wigston.

"Negara-negara lain sekarang mungkin menilai bahwa masa depan mereka lebih aman dengan mendaftar untuk bergabung dengan NATO."

Ukraina bukan anggota NATO tetapi didukung oleh aliansi dan negara-negara lain dengan memasok mereka dengan senjata, pelatihan, dan pertahanan lainnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak lagi mendesak untuk menjadi anggota NATO sejak invasi dimulai.

Namun Kosovo dan Bosnia telah mendaftar untuk bergabung, hanya beberapa hari setelah invasi Rusia.

Disusul Finlandia dan Swedia yang santer dikabarkan akan ikut mendaftar ke NATO meski selama ini mempertahankan status negara netral.

Tentu saja niatan tersebut ditentang keras oleh Rusia.

Terutama terhadap Finlandia yang hanya berjarak beberapa jam dari Rusia.

Pihak Presiden Vladimir Putin menyebut tindakan tersebut akan menjadi tragedi mengerikan bagi negara tersebut.

Bahkan, Rusia menyatakan Finlandia akan menjadi target pembalasan seperti yang kini terjadi di Ukraina.

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Rabu (6/4/2022), peringatan ini disampaikan Vladimir Dzhabarov, Wakil Kepala Pertama Komite Internasional Dewan Federasi.

Ia menyebut keputusan pemimpin Finlandia untuk bergabung dengan NATO akan menjadi kesalahan strategis.

"Swedia adalah negara mandiri yang merasa nyaman di Eropa," kata Dzhabarov pada pertemuan hari Rabu, (6/4/2022).

Halaman
1234