Di dalam kapal tersebut terdapat 14 orang.
Dalam insiden penembakan itu tiga anak-anak, dua laki-laki, dan satu wanita tewas.
"Ini adalah kejahatan perang, ini harus dibawa ke pengadilan The Hague (pengadilan kriminal internasional)," ucap Vilkul dalam sebuah video yang ia unggah di Facebook.
Anggota parlemen Ukraina, Maria Mezentseva, mengungkap kebiadaban tentara Rusia.
Mewakili kota Kharkiv, Mezentseva mengklaim wanita di wilayahnya telah dirudapaksa selama berjam-jam dan kemudian dibunuh oleh pasukan Rusia.
Ia bersikeras bahwa bangsa itu tidak akan diam atas teror keji yang dilakukan pada perempuan korban perang tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari Metro, Minggu (27/3/2022), komentar ini muncul setelah berbagai kasus serupa terungkap di berbagai wilayah.
Satu diantaranya adalah tuduhan bahwa tentara Rusia merudapaksa seorang wanita beberapa kali di depan anaknya yang masih di bawah umur.
Sebelumnya, tentara yang sama menembak mati suami wanita itu di rumah mereka, wilayah Brovary Raion, di luar Kyiv.
Mezentseva, yang merupakan wakil perdana menteri Ukraina untuk integrasi Eropa dan Euro-Atlantik, mengatakan rincian insiden semacam itu harus dicatat saat terjadi karena keadilan harus ditegakkan.
"Ada satu kasus yang sangat banyak dibahas baru-baru ini karena telah direkam dan diproses kantor kejaksaan," kata Mezentseva.
"Kami tidak akan merincinya, tapi itu adalah pemandangan yang cukup menakutkan ketika seorang warga sipil ditembak mati di rumahnya di sebuah kota kecil di sebelah Kyiv."
"Istrinya, saya minta maaf tapi saya harus mengatakannya, diperkosa beberapa kali di depan anaknya yang masih di bawah umur."
Mezentseva menegaskan bahwa kasus tersebut bukan pertama kalinya terjadi sejak invasi dilaksanakan oleh Rusia.
Kasus-kasus serupa lainnya, akan diungkap ke publik apabila korban sudah siap untuk bersaksi.