Konflik Rusia Vs Ukraina

Dituduh Incar Kerumunan Warga Sipil saat Serang Stasiun Kramatorsk, Rusia Ungkap asal Misil

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Rusia dituding bertanggung jawab atas serangan roket yang mengincar stasiun kereta Kramatorsk, pada Jumat (8/4/2022).

"Itu dirancang untuk konfrontasi dan tujuan utamanya adalah untuk mengkonfrotasi negara kami," jelas Peskov.

Ukraina Ulur Waktu Tak Ingin Segera Damai

Pada saat Rusia bertemu dengan Ukraina di Istanbul, Turki, kedua belah pihak menunjukkan ada kemajuan positif dalam negosiasi damai.

Namun kini Rusia menyebut proposal damai tertulis terbaru yang dibuat oleh Ukraina justru menunjukkan kemunduran.

Proposal terbaru tersebut disebut telah melenceng dari proposal saat negosiasi di Istanbul.

Dikutip TribunWow.com dari RT.com, informasi ini disampaikan oleh Menteri Luar negeri Rusia, Sergey Lavrov, Kamis (7/4/2022).

Lavrov mencurigai Ukraina memang sengaja ingin mengulur waktu membuat konflik makin berkepanjangan.

Lavrov juga menduga ada campur tangan Amerika Serikat (AS) terhadap manuver Ukraina tersebut.

Proposal damai terbaru yang dikirim oleh Ukraina pada Rabu (6/4/2022) tidak melibatkan Crimea sebagai teritorial Rusia.

Proposal terbaru Ukraina juga menyebutkan Ukraina bebas melakukan latihan militer gabungan apabila mayoritas penjamin setuju meskipun Rusia tidak.

Lavrov menyebut, perubahan proposal tersebut mengungkapkan niat asli Ukraina untuk mengulur perang.

"Rezim Kiev dikontrol oleh Washington dan aliansinya, yang mendorong Presiden Zelensky untuk melanjutkan peperangan," ujar Lavrov.

Sebelumnya, pertemuan pihak Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki Selasa (29/3/2021), berlangsung dengan lancar.

Tak seperti sebelumnya, pembicaraan kali ini telah menghasilkan perkembangan signifikan.

Terutama terkait rencana pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Halaman
1234