TRIBUNWOW.COM - Ratusan warga luka-luka dan setidaknya ada 39 orang yang tewas dalam serangan misil yang terjadi di stasiun kereta Kramatorsk, pada Jumat (8/4/2022).
Menurut keterangan Gubernur Donetsk Oblast, Pavlo Krylenko ada dua misil milik pasukan militer Rusia yang menghantam stasiun Kramatorsk.
Tudingan ini langsung dibantah oleh pemerintah Rusia sembari mengungkapkan sejumlah fakta yang mereka temukan.
Baca juga: 39 Warga Ukraina Tewas Diserang di Stasiun Kramatorsk, Tertulis Kalimat Ini di Roket Milik Rusia
Baca juga: Disadap Intelijen Jerman, Tentara Rusia Mengobrol Bahas Pembantaian di Bucha hingga Interogasi
Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, misil yang digunakan dalam serangan tersebut diketahui berjenis Tochka-U.
Rusia menyatakan misil jenis Tochka-U tidak mereka gunakan baik dipasukan militer Rusia maupun di Republik Donbass.
Ketua Komite Investigatif Rusia, Alexander Bastrykin menyatakan telah mengeluarkan instruksi untuk menyelidiki serangan provokasi yang terjadi di stasiun Kramatorsk.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan Rusia, misil yang menghantam Kramatorsk berasal dari pasukan militer Ukraina yang bermarkas di Dobropolye yang berjarak 45 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, sebagai informasi, stasiun ini merupakan rute utama evakuasi warga ke luar dari timur Ukraina.
Dari foto yang diperoleh bbc.com, tampak sejumlah mobil dalam kondisi hancur.
Terdapat juga puing-puing misil milik tentara Rusia.
Di bagian samping misil tertulis "Untuk anak kami."
Dalam foto yang lain tampak jasad-jasad manusia bertebaran di jalan, sejumlah barang bawaan terpantau ditinggalkan pemiliknya seusai serangan terjadi.
Menanggapi serangan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung bereaksi menggunakan akun sosial media miliknya.
"Ini adalah kejahatan yang tidak mengenal batas," tulis Zelensky.
Zelensky menjelaskan, warga ynag berada di Kramatorsk adalah mereka yang menunggu untuk dievakuasi.