Konflik Rusia Vs Ukraina

Dituduh Incar Kerumunan Warga Sipil saat Serang Stasiun Kramatorsk, Rusia Ungkap asal Misil

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Rusia dituding bertanggung jawab atas serangan roket yang mengincar stasiun kereta Kramatorsk, pada Jumat (8/4/2022).

Menurut Zelensky, pasukan militer Rusia yang kalah di medan perang melawan tentara Ukraina, akhirnya membalas dengan cara mengincar warga sipil.

Menanggapi serangan ini, pemerintah Rusia tegas membantah.

Kementerian Pertahanan Rusia menuding serangan yang terjadi di stasiun Kramatorsk adalah sebuah bentuk provokasi dan bukan berasal dari Rusia.

Konflik antara Rusia dan Ukraina yang pecah pada 24 Februari 2022 lalu sudah berlangsung selama satu bulan lebih, kini mendekati dua bulan.

Negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina terakhir disebut sempat menunjukkan kemajuan yang baik namun kini kembali mengalami kemunduran.

Pemerintah Rusia saat ini menyatakan ingin agar konflik yang terjadi di Ukraina segera berakhir.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, informasi ini disampaikan oleh juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Dmitry Peskov.

Pada Kamis (7/4/2022), Peskov menyampaikan ada dua skenario berakhirnya konflik di Ukraina.

Skenario pertama adalah pasukan militer Rusia mencapai tujuan operasi militer spesial.

Lalu skenario lainnya adalah adanya kesepakatan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.

Peskov mengatakan, pemerintah Rusia berharap konflik dapat berakhir dalam beberapa hari ke depan.

Menurut keterangan Peskov, negosiasi damai hanya bisa tercapai apabila Ukraina setuju dengan syarat yang diajukan oleh Rusia.

Peskov menjelaskan, satu dari beberapa tujuan operasi militer Rusia di Ukraina adalah untuk menghindari potensi konflik yang lebih besar hingga perang dunia ke-3 yang kemungkinan besar akan melibatkan senjata nuklir.

Peskov menyoroti potensi konflik yang bakal terjadi apabila Ukraina bergabung dengan NATO lalu mencoba merebut Crimea menggunakan kekuatan militer.

Rusia memandang NATO bukanlah aliansi militer yang pasif hanya untuk bertahan.

Halaman
1234