Konflik Rusia Vs Ukraina

Gedung Palang Merah Mariupol Diledakkan Rusia, 70 Tenaga Medis dan Wanita Diculik dari Ukraina

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kota Mariupol di Ukraina dikepung dan terus dihujani serangan oleh pasukan militer Rusia. Terbaru, pasukan Rusia dikabarkan telah menghancurkan fasilitas palang merah dan menculik tenaga medis, Rabu (30/2/2022).

Neely menyampaikan aliran air sungai di Mariupol juga tercemar akibat jasad yang membusuk.

Sementara itu anjing-anjing liar memakan jasad manusia yang dibiarkan di jalan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan saat ini ada kira-kira 100 ribu warga Mariupol yang terjebak di sana tak bisa keluar.

Pernyataan ini disampaikan oleh Zelensky pada Selasa (22/3/2022) malam.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, menurut keterangan dari Zelensky ratusan ribu warga Mariupol yang terjebak di dalam kini hidup dalam kondisi tak manusiawi.

"Ada sekira 100 ribu warga di dalam kota (Mariupol), hidup dalam kondisi tak manusiawi, dalam blokade total," kata dia.

"Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada obat-obatan," ujar Zelensky.

Zelensky juga menyampaikan warga yang terjebak di sana terus berada di bawah serangan dan bombardir pasukan Rusia.

Diketahui Rusia sempat menawarkan memperbolehkan warga di Mariupol untuk pergi ke luar dari zona perang jika mau menyerah namun tawaran tersebut ditolak.

Tetapi ada sejumlah warga Mariupol yang berhasil kabur ke luar.

Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, satu di antara mereka adalah Roman Skliarof yang berhasil kabur dari Mariupol di minggu pertama terjadinya invasi Rusia di Ukraina.

Kala itu ia mengaku terpaksa meninggalkan sang nenek di Mariupol karena neneknya tak mau pergi meninggalkan rumah.

Saat ini Roman mengaku tidak bisa mengontak neneknya di Mariupol.

Menurut Roman saat ini di Mariupol tidak ada listrik dan sinyal.

Roman mengaku masih terus berusaha untuk menghubungi neneknya lewat sukarelawan di luar Mariupol.

Halaman
1234