Konflik Rusia Vs Ukraina

Pemerintah Rusia Tak Terima Joe Biden Sebut Putin Ini saat Jawab Pertanyaan Wartawan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) tersenyum saat menjabat tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan bilateral perdana di Villa la Grange, Jenewa, Swiss, pada 16 Juni 2021. Terbaru, Joe Biden buka suara soal agresi Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Dr Chris Tuck, Pakar Konflik dan keamanan dari Universitas King, London, Inggris menyebut ada tiga kemungkinan bagaimana konflik di Ukraina akan berkahir.

Dikutip dari Sky News, menurut Tuck, Putin tidak menyangka bahwa Rusia gagal menyelesaikan operasi militer dengan cepat di Ukraina.

"Seharusnya ini (operasi militer) dilakukan secara cepat," kata Tuck.

Tuck melanjutkan, operasi militer Rusia yang gagal diselesaikan secara cepat disebabkan oleh perlawanan pasukan Ukraina yang lebih kuat di luar dugaan Rusia.

Menurut Tuck saat ini Putin hanya memiliki tiga opsi untuk mengakhiri konflik di Ukraina setelah gagal menguasai Kiev dengan cepat.

1. Senjata Kimia dan Nuklir

Pertama Tuck menyoroti meningkatnya intensitas aksi militer oleh Rusia.

Opsi pertama ini turut meliputi penggunaan senjata kimia dan nuklir yang sudah dimiliki oleh pasukan Rusia.

Namun menurut Tuck opsi ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Ia menyoroti bagaimana Putin masih menganggap bahwa masyarakat di Ukraina masih banyak yang pro Rusia.

Selain itu Tuck juga menyoroti bagaimana Rusia akan mempertimbangkan risiko dari dunia internasional apabila menggunakan senjata kimia dan nuklir saat menyerang Ukraina.

2. Taktik Anaconda

Opsi kedua adalah Putin akan menggunakan taktik Anaconda yakni melilit Kyiv dengan cara menguasai kota-kota di sekitarnya.

Dengan menguasai kota-kota di sekitarnya, diharapkan moral Ukraina akan turun dan menyerah.

"Intinya Rusia akan memberi contoh kepada Ukraina bahwa terus berperang hanya akan membawa kerugian bagi mereka," jelas Tuck.

Menurut Tuck, opsi ini adalah yang paling mungkin terjadi dan diduga kuat diambil oleh Putin.

3. Negosiasi Damai

Terakhir adalah opsi damai antara Ukraina dan Rusia.

Menurut Tuck opsi ini hampir mustahil terjadi untuk sementara waktu karena Putin yakin operasi militer yang ia lakukan akan sukses.

Selain itu Tuck juga mengungkit soal gengsi dan faktor psikologis Putin jika menyetujui negosiasi damai dengan permintaan yang sedikit. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina