Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Disebut Curangi Gencatan Senjata, Kekacauan Terjadi saat Warga Mariupol Mau Mengungsi

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi warga sipil di Kota Irpin yang berada di dekat Kiev pada Sabtu (5/3/2022). Rusia Disebut Curangi Gencatan Senjata, Kekacauan Terjadi saat Warga Mariupol Mau Mengungsi

"Kami sedang dihancurkan," kata Wali Kota Mariupol.

Oleg Rubak berdiri di tengah puing-puing rumahnya di Kota Zhytomyr, Ukraina. Oleg kehilangan istrinya yang tertimpa puing-puing setelah rumahnya hancur karena serangan misil pasukan Rusia. (Emmanuel Duparcq/AFP)

Baca juga: Nasib Pilu Pasien Kanker Anak di Ukraina, Kehabisan Obat dan Tak Bisa Evakuasi karena Dikepung Rusia

Kota pelabuhan Kherson yang berada di selatan Ukraina, sudah jatuh ke tangan Rusia.

Kota Chernihiv juga mengalami serangan brutal, di mana pemukiman warga luluh lantak.

Pasukan Rusia juga disebutkan telah mengepung Kota Sumy yang berada di wilayah timur Ukraina.

Pengeboman juga terjadi di kota-kota besar seperti Kharkov dan ibukota Kiev, meski hingga kini masih belum berhasil dikuasai.

Meski begitu konvoi besar pasukan Rusia sepanjang terlihat mendekati Kiev dan menyebabkan terjadinya pertempuran di Obolon, bagian barat laut kota.

Adapun, PBB mencatat lebih dari 1,2 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga sejak invasi pertama Rusia.

Klaim Pihak Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz membantah bahwa pasukan Rusia membom kota-kota Ukraina.

Ia menolak adanya informasi tersebut, dan menyebutnya sebagai propaganda palsu.

Karenanya, pemerintah Rusia telah memblokir sejumlah media asing agar tidak dapat diakses rakyatnya.

Antara lain kantor berita BBC, Radio Free Europe/Radio Liberty, situs independen Rusia Meduza dan Deutsche Welle Jerman, begitupun dengan Facebook.

Viral rekaman Tentara Rusia yang menangis setelah bisa menghubungi ibunya usai dirinya menyerah kepada warga Ukraina di media sosial. (Twitter Via Daily Mail)

Baca juga: Ramai-ramai Menyerah, Tentara Rusia Akui Ditipu, Mengira akan Disambut Rakyat Ukraina dengan Bunga

Bahkan, legislator Rusia telah menyetujui undang-undang yang mengizinkan negara menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara untuk mereka yang dinilai menyebarkan berita palsu soal angkatan bersenjata.

Hal ini setelah santer beredar kabar bahwa daya juang pasukan Rusia telah melemah.

Tentara Rusia yang tertangkap di Ukraina, mengaku hanya dikirim untuk melakukan latihan militer.

Halaman
1234