1. Korban Mengidap Gizi Buruk
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan kedua korban selama ini kerap sakit-sakitan.
Bahkan, keduanya diketahui mengidap gizi buruk dan anemia.
Menurut Roem, FN dan kakaknya memiliki kondisi kesehatan yang sama karena kerap dianiaya dan dirudapaksa pelaku.
"Pelaku ini juga mencabuli putri kandungnya yang lain yang juga kakak kandung korban, yang masih berusia tujuh tahun,” jelas Roem, dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/2/2022).
2. Dirudapaksa Bergantian
Selama ini pelaku terus merudapaksa keduanya secara bergantian meski kondisi kesehatannya terus menurun.
Roem menyebut ada sejumlah bekas penganiayaan pada tubuh kakak dan adik itu.
Ia mengatakan kakak FN selama ini kerap sakit-sakitan dan mengalami trauma akibat perbuatan ayah kandungnya.
“Kedua korban ini sampai sakit-sakitan dan lemas," ujar Roem.
"Lalu tetangga menyarankan orangtua membawa korban ke rumah sakit tapi ayah korban (pelaku) tidak mau sampai sudah parah baru kedua korban dibawa ke rumah sakit."
Baca juga: Ketahuan Rudapaksa Karyawannya, Bos Warteg di Bekasi Tusuk Perutnya Sendiri hingga Rela Dipenjara
Baca juga: Pengasuh Ponpes di Kaltim Diduga Rudapaksa Santriwatinya, Korban Diajak Nikah siri Sejak Tahun Lalu
3. Alat Vital Terluka Parah
FN tewas seusai dirudapaksa dna dianiaya ayah kandungnya, BN.
Bocah lima tahun itu tewas seusai menjalani perawatan medis di RSUD Namrole, Selasa (8/2/2022).
Korban menjalani perawatan sejak 18 Januari 2022 lalu.
Saat itu korban diantar pelaku karena kondisinya yang terus melemah seusai dirudapaksa dan dianiaya.
Korban diketahui menjadi korban rudapaksa seusai hasil laboratorium menunjukkan mulut korban dipenuhi jamur, dan alat vitalnya mengalami luka parah.
Tak hanya itu, korban disebut juga didiagnosa mengidap gizi buruk dan anemia.
4. Enggan Bawa ke RS
Aktivis perempuan Maluku, Lusi Peilow mengatakan pelaku sempat takut membawa korban ke rumah sakit.
Padahal saat itu mantri setempat sudah meminta pelaku membawa korban ke rumah sakit karena terus mengeluh sakit diare.
"Minggu kedua Januari, Feren jatuh sakit di rumahnya, dan disarankan oleh mantri setempat untuk dibawa ke rumah sakit, namun ayahnya menolak. Rupa-rupanya, si ayah bejad ini takut kalau kedoknya terbongkar," jelas Lusi, dikutip dari TribunMaluku.com, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Ketahuan Rudapaksa Karyawannya, Bos Warteg di Bekasi Tusuk Perutnya Sendiri hingga Rela Dipenjara
Baca juga: Seusai Rudapaksa dan Bunuh Mantan Pacar di Siak, Remaja Ini Sempat Pura-pura Bantu Cari Jasad Korban
5. Sempat Kabur
Kasus ini pertama kali dilaporkan pada Sabtu (22/1/2022) lalu.
Seusai mendapat laporan, polisi bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.
Namun setelah ditangkap, pelaku berhasil kabur seusai mengelabui polisi.
Ia melarikan diri saat hendak dibawa menuju kantor Polsek Namrole untuk dimintai keterangan.
“Jadi setelah dilaporkan pelaku ini langsung ditangkap tanggal 22 Januari jam 10 lalu dia dibawa ke tahanan Polsek sore itu, malamnya dia mau diperiksa tapi dia kabur,” jelas Roem.
6. Kapolsek Namrole Dicopot
Buntut kaburnya BN, Kapolda Maluku akhirnya mencopot Kapolsek Namrole, AKP Jainudin.
Pencopotan itu dilakukan karena AKP Jainudin dianggap lalai melaksanakan tugas.
"Iya, perintah langsung bapak Kapolda untuk mencopot keduanya dan pindahkan ke bagian Yanma Polda Maluku dalam rangka evaluasi jabatan," jelas Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat.
“Pesan bapak Kapolda jelas, pelaku harus segera ditangkap, dan kenakan pasal
berlapis terhadap terduga pelaku."
Namun, pelaku akhirnya kembali ditangkap. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Ayah Perkosa 2 Anak Kandungnya, Salah Satu Korban Usia 5 Tahun Tewas dengan Luka Robek", "Anak Usia 5 Tahun di Maluku Meninggal Setelah Diperkosa dan Dianiaya Ayahnya", TribunAmbon.com dengan judul Diduga akibat Dirudapaksa Ayah Kandung, Bocah 5 Tahun di Namrole-Pulau Buru Meninggal Dunia