Setelah pihaknya meninjau langsung ke lokasi, Sri Maryanto mengungkapkan tanah di sana masih dalam kondisi stabil.
"Belum ada hal yang menonjol, seperti adanya rekahan tanah maupun hal-hal yang membahayakan lainnya," ujar Sri Maryanto, Kamis (4/3/2021).
Sri Maryanto juga mengaku belum bisa mengidentifikasi penyebab fenomena tersebut.
"Mungkin butuh penelitian tentang kondisi tanahnya," tutup Kepala BPBD Sukoharjo itu.
5. Fenomena Hari Tanpa Bayangan
Wilayah Serang, Banten diketahui mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada Jumat 5 Maret 2021 pukul 12.06 WIB.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Serang Tarjono.
Dirinya mengatakan, fenomena itu merupakan peristiwa dari gerak semu tahunan matahari yang bergerak dari bumi bagian selatan menuju bumi bagian utara.
Pada bulan Maret terjadi pada saat deklinasi matahari tepat senilai dengan garis-garis lintang yang melewati Kepulauan Indonesia termasuk wilayah Serang, Banten.
"Merupakan fenomena alam biasa dan terjadi berulang. Kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (23.4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (23,4 derajat Lintang Selatan) termasuk Serang pada Jam 12.06 WIB," kata Tarjono, Kamis (4/3/2021), dikutip dari Kompas.com.
Dijelaskan Tarjono, fenomena terjadi sebanyak dua kali dalam satu tahun dan merupakan bagian dari fenomena matahari yang berada di titik zenit atau posisinya berada persis di atas kepala.
Sinar matahari akan menyinari persis di atas posisi objek sehingga keadaan bayangan benda berada tegak lurus, dan terlihat menghilang karena bertumpuk dan dengan benda itu sendiri.
"Masyarakat dapat menyaksikan fenomena di saat matahari bersinar dengan sempurna tidak tertutup oleh awan. Sekitar jam 12.00 WIB," ujar Tarjono.
6. Gempa di Malang, Jatim
Gempa bermagnitudo 6,7 juga terjadi di sekitar Malang dan Batu, Jawa Timut pada Sabtu 10 April 2021, pukul 14.00 WIB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 8 korban jiwa, 3 luka sedang, dan 36 luka berat.
"BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya lima orang, sedangkan Kabupaten Malang tiga (orang)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/4/2021).
Dilaporkan titik episentrum gempa berada di laut, yakni 96 km selatan Kota Kepanjen, Malang pada kedalaman 80 km.
Guncangan juga dirasakan hingga Solo, Yogyakarta, Wonogiri, dan sekitarnya.
Gempa susulan terjadi di Kabupaten Malang pada Minggu, pukul 6.45 WIB.
Gempa berkekuatan 5,5 magnitudo ini berlokasi di 8,84 LS; 112,41 BT (80 km barat daya) dengan kedalaman 98 km.
Pusat gempa berada di laut 80 km barat daya Kabupaten Malang.
Gempa dirasakan di sejumlah lokasi, yakni (Skala MMI): III - IV Kota Malang, III Pacitan, III Wonogiri, III Trenggalek, II - III Nganjuk, II - III Ponorogo, II - III Blitar, II Gunung Kidul, II Bantul, II Kulonprogo.
7. Benda Diduga Meteor Jatuh di Gunung Merapi
Media sosial diramaikan dengan viralnya foto kilatan cahaya diduga meteor jatuh di sekitar puncak Gunung Merapi pada Kamis 27 Mei 2021.
Sementara itu Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mengonfirmasi adanya kilatan cahaya yang tertangkap kamera CCTV pemantau Gunung Merapi.
Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rhorom Priyatikanto, memberikan tanggapan soal viralnya foto diduga meteor yang terpotret di sekitar puncak Gunung Merapi, Yogyakarta.
Rhorom menyebut, dari foto yang beredar memang tampak seperti meteor yang cukup terang.
"Tapi belum tentu jatuh tepat di puncak Merapi, bisa saja di sebelah utaranya," ungkap Rhorom saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (27/5/2021).
Rhorom mengungkapkan, dari foto tersebut sulit dikonfirmasi apakah ada serpihan meteor yang tersisa dan sampai ke permukaan.
"Tapi bisa ada spekulasi bahwa meteor seterang itu punya ukuran sekitar 10-an centimeter," ujarnya.
Adapaun Rhorom menyebut, belakangan memang ada hujan meteor eta Aquariids yang sedang turun aktivitasnya.
8. Benda Misterius di Langit Situbondo
Video yang memperlihatkan sesuatu benda jatuh dari langit yang terlihat dari Pantai Pesisir Jangkar di Situbondo, Jawa Timur viral di media sosial.
Satu di antaranya pengunggah video viral ini yakni aku Instagram @ndorobeii, Sabtu (22/5/2021).
Dalam video yang beredar tersebut terlihat sebuah benda jatuh dari langit secara perlahan.
Banyak yang menduga bahw benda itu merupakan benda antariksa.
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menyatakan bahwa benda tersebut bukanlah benda antariksa.
"Itu bukan benda antariksa," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaludin saat dikonfirmasi Senin (24/5/2021).
Thomas menduga benda tersebut merupakan balon udara yang kerap diterbangkan seusai bulan Ramadan berakhir.
"Diduga kuat objek itu balon udara yang biasa diluncurkan pada bulan Syawal, walau sudah dilarang," jelasnya.
9. Full Moon Blood
Gerhana bulan total atau full moon blood terjadi pada Rabu 26 Mei dan bisa dilihat di berbagai wilayah di Indonesia.
Gerhana Bulan Total terjadi mulai pukul 15.46 WIB hingga 20.51 WIB.
Sedangka puncak gerhana bulan total akan terjadi pada 18.09 WIB hingga 18.28 WIB atau sekitar 18 menit.
Saat itu, masyarakat dapat mengikuti proses pengamatan gerhana tersebut pada link yang disediakan oleh BMKG di laman www.bmkg.go.id/gbt.
Dari keterangan resmi yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dibagikan pada akun Twitter @InfohumasBMKG, BMKG turut mengingatkan adanya potensi banjir pesisir (ROB) pada tanggal 26 Mei hingga 31 Mei.
"Fenomena Super Blood Moon berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia," Kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam rilis tersebut, Selasa (25/5/2021).
Potensi banjir rob juga disebut karena adanya angin kencang yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.
"Angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi 46 km/jam di beberapa perairan Indonesia mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang," tambah dia.
10. Gempa di Bali
Gempa bumi juga mengguncang Kabupaten Bangli, Bali, pada Sabtu 16 Oktober 2021 dengan kekuatan 4,6 SR.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, ada empat warga tewas karena tertimbun tanah longsor yang terjadi akibat gempa.
Rumah warga tersebut berada di dekat tebing dan pinggir danau Batur.
“Saat ini kami masih melakukan penanganan,” kata Agus Sutapa, dikutip dari Tribun Bali.
Info dari BMKG, gempa yang terjadi bermagnitudo 4.8 SR. Lokasinya 8.32 LS, 115.45 BT (KM Barat Laut Karangasem Bali).
11. Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur meletus pada Sabtu 4 Desember 2021 sore.
Gegara hal itu, sejumlah warga terdampak dan harus mengungsi di tempat lain agar lebih aman.
Dalam laporan dari laman resmi PVMBG magma.esdm.go.id disebutkan bahwa waktu 24 jam terakhir Gunung Semeru mengalami 54 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-12 mm dengan durasi 85-130 detik.
Dalam waktu yang hampir bersamaan terpantau 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-800 meter, yang berada di bawah kawah kurang lebih 500 meter.
Akibatnya, beberapa kawasan lereng gunung seperti di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terkena hujan abu.
Sejumlah korban jiwa juga ditemukan pada hari esoknya, termasuk jasad ibu dan anak yang ditemukan dalam kondisi berpelukan.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Sabtu (11/12/2021) pukul 18.00 WIB tercatat 46 orang meninggal dunia dan 9 orang masih dicari.
Diperkirakan lebih dari 6.000 orang mengungsi dalam bencana ini. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)