Dalam klarifikasi, hadir juga Camat Pancoran Rizki Adhari, Sekretaris Camat Pancoran, Lurah Kalibata, Kapolsek Pancoran, serta RT RW, tokoh masyarakat, dan FKDM.
Pada saat melakukan klarifikasi, pihak kafe tegas membantah jika tempat usaha miliknya dituding jadi spot berkumpul para LGBT atau orang-orang dengan penyimpangan seksual.
Pemilik kafe mengaku kecolongan saat peristiwa itu terjadi.
"Mungkin awalnya kumpul-kumpul lalu terbawa suasana dan pengelola saya pikir kurang tegas karena memang harus layani konsumen dan terjadi pembiaran," jelas Rizki dihubungi Selasa (7/12/2021).
Pihak kafe sendiri telah menyanggupi akan mengevaluasi kelalaian mereka.
Ke depannya pihak kafe menegaskan akan memperketat akses masuk untuk pengunjung.
"Disepakati apabila ada pengunjung berkelakuan menyimpang seperti kemarin itu maka itu bisa langsung dilaporkan atau diinfokan ke Polsek untuk ditindak lanjuti," beber Rizki.
Rizki juga telah meminta bantuan Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur agar membina kafe tersebut.
Terkait peristiwa yang viral itu, Rizki menyebut warga sekitar sudah dapat memahami.
Pada akhirnya warga hanya memberikan teguran keras kepada pemilik kafe.
"Jangan sampai terjadi lagi karena kalau terjadi lagi saya rasa enggak bisa," ujar Rizki.
"Apalagi wilayah Kalibata religius, di belakang juga perkampungan bukan daerah bisnis jadi berdampak efeknya ke masyarakat sekitar," imbuhnya.
Kemudian pihak Kecamatan Pancoran juga mengingatkan bahwa operasional kafe hanya terbatas hingga pukul 22.00 WIB di PPKM level 2.
Menurut keterangan Rizki, setelah pukul 22.00 WIB halaman kafe itu masih kerap ditemui pemuda yang masih nongkrong. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Kafe WOW Digeruduk Massa, Temukan Sejumlah Pria Gemulai Asyik Berjoget, Ini Sanksi buat Pengelola dan WartaKotalive.com dengan judul Pria yang Joget Gemulai di Kafe WOW Minta Maaf di Kantor Polisi