TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari yang lalu sempat viral di media sosial (medsos) sebuah video menampilkan sejumlah pria melakukan tarian seksi di sebuah kafe di kawasan Jalan Warung Jati Timur, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (5/12/2021) malam.
Tak hanya melakukan tarian seksi, terdapat tiga pria yang saat itu mengenakan berbusana layaknya wanita dan mengenakan pakaian yang minim.
Ketiga pelaku diketahui semuanya masih berusia belasan tahun.
Baca juga: Viral di TikTok, Ini Pengakuan Bhayangkari Gadungan: Saya Tidak Tahu Ternyata Polisi Palsu
Baca juga: Saat Cemburu, Bripda RB Ajak NW Ngebut Naik Mobil hingga Mencaci Maki
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, ketiga pria itu telah dipanggil ke Polsek Pancoran pada Selasa (7/11/2021).
Identitas ketiga pelaku tersebut adalah LA (18), AS (17), dan FL (15).
"Ketiga orang penari yang diduga sesuai video yang beredar, dilakukan pemanggilan oleh pihak kepolisian untuk dimintai klarifikasi di Polsek Pancoran atas peristiwa tanggal 4 Desember 2021," ujar Kapolsek Pancoran, Kompol Rudiyanto, Rabu (8/12/2021).
Selain dimintai klarifikasi oleh polisi, ketiga pelaku juga diminta untuk menulis surat permohonan maaf kepada warga dan surat pernyataan.
Penulisan kedua surat itu disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat dan pihak kafe.
Sementara itu, kafe tempat para pelaku menari kini telah disegel sementara oleh Satpol PP.
Penyegelan kafe dilakukan karena pelanggaran protokol kesehatan.
Dalam video yang beredar di medsos nampak para pengunjung kafe menonton sambil tertawa dan menyoraki para pria yang menari-nari.
Beberapa pria bahkan nampak mengenakan pakaian wanita.
Saat mereka selesai menari nampak para pengunjung kafe ramai bertepuk tangan.
Bantah Tudingan LGBT
Terkait beredarnya video ini, pihak kafe telah melakukan klarifikasi pada Senin (6/12/2021) sore.
Dalam klarifikasi, hadir juga Camat Pancoran Rizki Adhari, Sekretaris Camat Pancoran, Lurah Kalibata, Kapolsek Pancoran, serta RT RW, tokoh masyarakat, dan FKDM.
Pada saat melakukan klarifikasi, pihak kafe tegas membantah jika tempat usaha miliknya dituding jadi spot berkumpul para LGBT atau orang-orang dengan penyimpangan seksual.
Pemilik kafe mengaku kecolongan saat peristiwa itu terjadi.
"Mungkin awalnya kumpul-kumpul lalu terbawa suasana dan pengelola saya pikir kurang tegas karena memang harus layani konsumen dan terjadi pembiaran," jelas Rizki dihubungi Selasa (7/12/2021).
Pihak kafe sendiri telah menyanggupi akan mengevaluasi kelalaian mereka.
Ke depannya pihak kafe menegaskan akan memperketat akses masuk untuk pengunjung.
"Disepakati apabila ada pengunjung berkelakuan menyimpang seperti kemarin itu maka itu bisa langsung dilaporkan atau diinfokan ke Polsek untuk ditindak lanjuti," beber Rizki.
Rizki juga telah meminta bantuan Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur agar membina kafe tersebut.
Terkait peristiwa yang viral itu, Rizki menyebut warga sekitar sudah dapat memahami.
Pada akhirnya warga hanya memberikan teguran keras kepada pemilik kafe.
"Jangan sampai terjadi lagi karena kalau terjadi lagi saya rasa enggak bisa," ujar Rizki.
"Apalagi wilayah Kalibata religius, di belakang juga perkampungan bukan daerah bisnis jadi berdampak efeknya ke masyarakat sekitar," imbuhnya.
Kemudian pihak Kecamatan Pancoran juga mengingatkan bahwa operasional kafe hanya terbatas hingga pukul 22.00 WIB di PPKM level 2.
Menurut keterangan Rizki, setelah pukul 22.00 WIB halaman kafe itu masih kerap ditemui pemuda yang masih nongkrong. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Kafe WOW Digeruduk Massa, Temukan Sejumlah Pria Gemulai Asyik Berjoget, Ini Sanksi buat Pengelola dan WartaKotalive.com dengan judul Pria yang Joget Gemulai di Kafe WOW Minta Maaf di Kantor Polisi