Terkini Internasional

Wanita Ini Temukan Pasangan Melalui Situs Kencan, Alih-alih Menikah Justru Tertipu Rp 5,8 Miliar

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penipuan melalui kencan online. Seorang wanita yang identitasnya disamarkan, membagikan pengalamannya ketika tertipu miliaran rupiah oleh pria yang dia kencani melalui situs kencan.

Pihak berwenang tidak mengkonfirmasi mau pun menyangkal identitas terduga dan korban dalam kasus tersebut.

Baca juga: Tak Mirip saat Lahir, Ternyata Bayi Tabung yang Dikandung Tertukar, Pasangan Ini Ajukan Gugatan

Baca juga: Hanya karena Sudah Vaksin Covid-19, Wanita Ini Mendadak Kaya seusai Menangkan Undian Rp 10,5 Miliar

Dua tahun kemudian, Sophia merasa sudah berada dalam kondisi yang jauh lebih baik.

Sebuah kajian yang dilakukan oleh ombudsman baru-baru ini, menguntungkan Sophia karena pihaknya menjadi korban dari hal yang disebut authorised push scam atau penipuan transfer dana.

Sehingga, bank secara legal diwajibkan mengganti uang milik Sophia berdasarkan kode Contingent Reimbursement Model (CRM).

Meskipun begitu, proses untuk mendapatkan kembali uangnya dari bank, bukanlah hal yang mudah.

"Mereka dengan cepat menolak saya dan mengecilkan hati saya dan berkata 'tidak ini bukan penipuan, Anda mengenal orang ini'.

Walaupun pada akhirnya, Sophia mendapatkan kembali uangnya dari bank lain, Nationwide Building Society satu-satunya bank yang tidak mengembalikan dana secara langsung.

"Penilaian awal kami pada saat nasabah mengajukan klaim, adalah masalah perdata antara pihak terkait," kata Nationwide kepada BBC. 

"Sebagai hasil dari kasus yang dibawa ke ombudsman dan kejelasan yang muncul tentang sifat lanjutan dari penipuan, kami sepenuhnya menerima rekomendasi untuk memastikan anggota tersebut sepenuhnya diganti, bersama dengan bunga kompensasi, dan meminta maaf jika kami telah, sebagian, memimpin untuk kesusahan tambahan apa pun."

Di sisi lain, selama proses tersebut bergulir, Sophia juga harus berjuang untuk kesehatan mentalnya.

"Saya harus mengambil cuti darurat selama seminggu karena pikiran saya ada di mana-mana, trauma emosional dan rasa sakit yang saya rasakan saat melihat mata keluarga saya."

Sekarang, Sophia mengaku senang karena bisa keluar dari masa-masa buruk tersebut,

"Utang saya lunas, semua pinjaman saya lunas, semua keluarga dan teman-teman saya kembali. Saya kekurangan uang, tapi sekarang saya bisa melanjutkan hidup saya."

Namun, dia tidak ingin pengalamannya sia-sia dan berharap lebih banyak orang bisa menyadari adanya ancaman bahaya jika mempercayai pihak-pihak melalui aplikasi kencan.

Sophia juga berharap agar orang lain yang mungkin mengalami situasi serupa, mengetahui hak mereka ketika berhadapan dengan bank. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita Terkini Internasional lain