TRIBUNWOW.COM - Pengacara Muhammad Ramdanu alias Danu (21), Achmad Taufan, membongkar fakta terbaru terkait kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Setelah kliennya diperiksa secara marathon sejak Jumat (29/10/2021) lalu, Achmad Taufan Soedirjo mengungkap adanya sosok bantuan polisi (banpol) yang bertemu Danu di TKP.
Danu sebelumnya mengaku membantu banpol membersihkan lokasi kejadian setelah jasad kedua korban ditemukan di bagasi mobil.
Namun, menurut Achmad Taufan, Danu tak begitu saja masuk ke TKP.
Baca juga: Kondisi Danu seusai Diperiksa Maraton Diungkap Kuasa Hukum, meski Lelah Tetap Maju Ingin Buktikan
Baca juga: Akui Keterangan Danu Berubah-ubah, Ini Kata Polisi soal Dugaan Hilangkan Barang Bukti Kasus Subang
Disebutnya, Danu diajak oleh seorang banpol dan diminta membantu membersihkan TKP.
Bahkan, Danu juga diminta membersihkan kamar mandi yang diduga menjadi tempat pelaku memandikan kedua jasad korban.
"Infonya kamar mandi itu jadi tempat pelaku memandikan jenazah Amalia dan ibu Tuti, besar kemungkinan dua jenazah dimandikan di bak itu, airnya sudah bercampur darah," terang Achmad Taufan, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (3/11/2021).
Selain itu, Achmad Taufan juga menyebut kliennya sempat menemukan gunting dan pisau di TKP.
Namun, oknum banpol tersebut justru meminta Danu menyimpan dua senjata tajam tersebut.
Karena itu, Achmad Taufan kini mencurigai oknum banpol yang diduga berusaha menjebak Danu.
"Jadi Danu saat menguras bak mandi, saat airnya surut, menemukan gunting dan pisau cutter," terangnya.
"Danu tanyakan ke si banpol, ini apa, si banpol meminta Danu untuk menyimpan lagi gunting itu. Danu enggak tahu kalau itu barang bukti."
Achmad Taufan setuju jika kemungkinan barang bukti rusak karena lokasi pembunuhan dicampuri pihak lain di luar polisi.
Saat itu pihaknya mendapat jawaban bahwa oknum banpol diperbolehkan masuk TKP karena olah TKP sudah selesai dilakukan pada 19 Agustus 2021.
Namun, belakangan Achmad Taufan mendapat informasi bahwa olah TKP kedua dilakukan pada September 2021.