TRIBUNWOW.COM - Insiden tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, Gilang Endi alias GE (21), saat menjalni Diklatsar Resimen Mahasiswa (Menwa), berbuntut panjang.
Selain pengusutan tengah dilakukan oleh Kepolisian, kini markas Menwa UNS Solo dipenuhi dengan selebaran berisi protes,
Poster-poster yang tertempel di sekretariat Menwa UNS di antaranya berisi tentang tuntutan terkait pembubaran Ormawa tersebut.
Baca juga: Korban Diklat Maut Menwa UNS Sudah dalam Kondisi Meninggal saat Tiba di RS, Ini Klarifikasi Dokter
Beberapa poster tersebut bertuliskan, 'Bubarkan Bubarkan Bubarkan Hancurkan', 'Menwa Calo Surga', 'Kalian Gagal untuk Gagah, Bubarkan UKM Pembunuh', 'Justice For Gilang', 'Kapan Keluar Goa?' serta 'UKM Kita Pembunuh'.
Gilang diketahui merupakan mahasiswa D4 Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi UNS semester 3 yang sudah sejak semester satu bergabung dengan Menwa UNS.
Berdasarkan pantauan, selebaran tersebut ada yang ditempel di pintu masuk, di tembok, papan nama Menwa, dan lain-lain.
Penempelan selebaran tersebut diduga dilakukan mahasiswa setelah menggelar aksi solidaritas untuk Gilang pada Senin (25/10/2021) malam.
Terkait hal tersebut, direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Sutanto buka suara saat dikonfirmasi, Kamis (28/10/2021).
"Kita lihat dulu suasananya siapa yang menempeli dan seterusnya. Kita coba berdamai dulu dengan keadaan," kata Sutanto dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Baca juga: Tulisan Kapan Keluar Goa hingga UKM Pembunuh, Poster Protes Penuhi Sekre Menwa UNS
Baca juga: Muncul Petisi Bubarkan Menwa UNS setelah Tewasnya Peserta Diklat, Ribuan Mahasiswa Tanda Tangan
Sutanto menyadari, penempelan selebaran tersebut merupakan bentuk emosi mahasiswa pasca-meninggalnya Gilang.
Kini, pihaknya sedang melakukan pertemuan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS untuk membahas terkait perkembangan insiden tersebut.
"Mungkin semua emosi, marah. Itu kelanjutan aksi kemarin Senin malam," tandasnya.
Mengenai status Menwa Jagal Abilawa, UNS telah membekukan sementara Ormawa tersebut.
Pembekuan, tersebut dilakukan untuk mendukung proses penyelidikan.
"Jadi sudah ditutup semua kantor (Menwa) sekalian untuk mengamankan barang bukti yang ada di sana," terang dia.