Mereka menuduh hakim berkolusi dengan Washington, pada hari diplomat senior AS, Victoria Nuland, mengunjungi Lebanon.
Dilansir dari Reuters, ketegangan politik di Lebanon telah meningkat selama penyelidikan atas ledakan pelabuhan yang terjadi karena amonium nitrat dalam jumlah besar.
Kebuntuan penyelidikan mengalihkan perhatian pemerintah dari keharusan menangani krisis ekonomi yang semakin memburuk di negara itu.
Lebih dari separuh warga Lebanon berada dalam kemiskinan akibat krisis.
Hakim Tarek Bitar telah berusaha menanyai sejumlah politisi senior dan pejabat keamanan, termasuk sekutu Hizbullah, yang dicurigai melakukan kelalaian hingga menyebabkan ledakan pelabuhan.
Namun, semua pihak telah membantah melakukan kesalahan.
Meskipun tidak ada anggotanya yang menjadi sasaran penyelidikan, Hizbullah menuduh Bitar melakukan penyelidikan politis yang hanya terfokus pada orang-orang tertentu.
Itu termasuk beberapa sekutu terdekatnya, di antaranya tokoh senior di Amal yang menduduki jabatan menteri.
Pengadilan sebelumnya menolak pengaduan hukum terhadap Bitar yang memungkinkannya untuk melanjutkan penyelidikan atas ledakan pelabuhan. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Lebanon lain