"Kebencian dan hasutan yang datang dari orang-orang yang tidak bisa diajari ini memecah belah komunitas kami dan membunuh orang. Mereka tidak memiliki tempat di masyarakat kami," ungkap Menteri Luar Negeri, Heiko Maas melalui akun Twitternya.
Ada protes reguler dan beberapa kekerasan terhadap pembatasan pandemi Covid-19 di Jerman selama setahun terakhir, dikutip dari Euronews pada Selasa (21/9/2021).
Walikota Idar-Oberstein, Frank Fruhauf, mengecam penembakan itu sebagai tindakan mengerikan.
Penduduk setempat meletakkan bunga dan lilin di luar pom bensin tempat kejadian.
Gerakan Querdenken menjadi satu di antara pendorong protes pembatasan pandemi.
Mereka mencakup orang-orang yang menentang masker dan vaksin, ahli teori konspirasi, dan beberapa ekstremis sayap kanan.
Facebook minggu lalu menghapus hampir 150 akun dan halaman yang terkait dengan gerakan Querdenken karena menyebarkan informasi yang salah dan menghasut ke kekerasan. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Jerman lain