Virus Corona

Testing dan Tracing Covid-19 Harus Terarah, Menkes: Bukan Semua Dites karena Mau Aktivitas Tertentu

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (26/7/2021). Berdasarkan arahan presiden, Menkes Budi Gunadi menegaskan bahwa tidak akan ada lagi testing atau tracing massal atau untuk screening aktifitas tertentu saja, Senin (23/9/2021).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia akan belajar 'hidup bersama' pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, pihaknya telah diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyusun strategi 'hidup bersama'.

Menkes menegaskan, nantinya tidak akan ada lagi testing atau tracing secara masal atau untuk kepentingan tertentu saja.

Ilustrasi Vaksin Covid-19. Pembuat obat Pfizer mengumumkan bahwa vaksin yang diproduksinya besama produsen obat BioNTech sangat efektif menangkal Covid-19 pada Senin (9/11/2020). (AFP)

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Indonesia Nomor 9 Dunia, Menkes Budi Gunadi: Masyarakat Jangan Pilih-pilih Vaksin

Testing dan tracing bakal dilakukan secara terarah.

Hal itu disampaikan Budi sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

Semula, Budi menyampaikan bahwa hal utama yang perlu diperhatikan adalah ketaatan terhadap prokes.

"Arahan yang pertama, agar kita bisa menyeimbangkan hidup yang sehat dan bermanfaat secara ekonomi, yang paling penting adalah protokol kesehatannya harus disiplin," ujar Budi Gunadi dikutip TribunWow.com dari YouTube Sekretariat Presiden.

Menkes juga menyampaikan, presiden juga menekankan prokes berbasis teknologi informasi melalui aplikasi peduli lindungi

Semua dilakukan demi menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi berjalan seiring.

Selain prokses, hal lain yang ditekankan presiden adalah masalah testing dan tracing.

Baca juga: PPKM Diperpanjang 1 Minggu Lagi, Jokowi Mulai Longgarkan Beberapa Aturan: Tetap Harus Hati-hati

Baca juga: BREAKING NEWS - Jokowi Umumkan PPKM Diperpanjang hingga 30 Agustus 2021, tapi Ada Penurunan Level

Seperti dikatakan di awal, testing dan tracing akan dilakukan dengan lebih terarah.

Dekan kata lain, testing atau tracing akan difokuskan pada orang yang suspek dan kontak erat saja, bukan untuk screening kepentingan tertentu.

"Arahan bapak presiden nanti testing dan tracing ini harus sangat terarah, tidak massal," ujar Budi.

"Benar-benar yang butuh atau istilahnya para ahli kesehatan testing epidemiologi. Bukan testing untuk screening."

"Yaitu testing yang dilakukan ke suspek dan kontak erat yang memang bergejala. Bukan semua orang dites karena mau melakukan aktivitas tertentu," jelasnya.

Halaman
123