- Mengalami nyeri dada atau palpitasi ("berdebar" jantung di dada)
- memiliki pembengkakan baru di kaki.
Selain itu jika mengalami gejala tidak nyaman ketika sedang latihan pernapasan juga diajurkan untuk berhenti dan beristirahat.
Gejala tidak nyaman misalnya pusing, sesak napas lebih dari biasanya, nyeri dada, kulit dingin dan lembab, kelelahan yang berlebihan, detak jantung tidak teratur
Selain itu jika mengalami gejala apa pun yang dianggap darurat sebagiknya tidak melanjutkan untuk melakukannya.
Baca juga: Selain Berjuang untuk Pulih Pasca-Covid-19, Pasien Long Covid Juga Disebut Rentan Tak Dipercaya
Baca juga: Jaga Kesehatan Otak saat Terinfeksi Covid-19, Coba Lakukan 5 Rutinitas Ini di Pagi Hari saat Isoman
Berikut beberapa teknik latihan pernapasan yang direkomendasikan:
1. Pernapasan Diafragma (Pernapasan Perut)
Teknik ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi paru-paru dengan menggunakan diafragma.
Bernapas melalui hidung memperkuat diafragma dan mendorong sistem saraf untuk rileks dan memulihkan dirinya sendiri.
Saat pulih dari penyakit pernapasan seperti Covid-19, penting untuk tidak terburu-buru dalam pemulihan.
Latihan pernapasan dalam ini dipecah menjadi beberapa fase untuk memperhitungkan kemampuan individu.
Mulailah dengan Fase 1, dan hanya tingkatkan pengulangan atau pindah ke fase berikutnya ketika dapat menyelesaikan latihan tanpa merasa terlalu kehabisan napas.
Fase 1: Bernapas Dalam saat Terlentang
- Berbaring atau setengah telentang dan tekuk lutut sehingga bagian bawah kaki bertumpu di tempat tidur.
- Letakkan tangan Anda di atas perut atau tutupi di sekitar sisi perut.