TRIBUNWOW.COM - Bukan hanya paru-paru, infeksi Covid-19 juga bisa berdampak pada organ tubuh lainnya termasuk pada otak.
Dalam beberapa kasus, masalah pada otak pada pasien Covid-19 bisa bertahan hingga waktu yang cukup lama.
Melansir ABC News pada Rabu (11/8/2021), diketahui bahwa pasien Covid-19 bisa mengalami gejala neurologis hingga enam bulan.
Baca juga: Potensi Disfungsi Kognitif pada Long Covid-19, Tak Hanya Gejala Berat, Pasien Isoman Juga Bisa Kena
Dalam sebuah studi ini terhadap catatan kesehatan lebih dari 230 orang dengan Covid-19 terungkap bahwa sekitar sepertiga mengalami kondisi neurologis atau kejiwaan hingga enam bulan setelah infeksi.
Sekitar 13 persen dari pasien tersebut belum pernah didiagnosis dengan kondisi seperti itu sebelumnya.
"Ini lebih dari masalah psikologis," kata Craig Anderson, ahli saraf di George Institute for Global Health.
"Ini benar-benar kelelahan fisik yang orang coba pulihkan."
Dan sementara ini masih awal, para peneliti mulai mengungkap bagaimana Covid-19 memengaruhi otak dan menyebabkan kabut otak dan masalah neurologis lainnya.
Covid-19 dan Otak
Selama awal pandemi, para peneliti bertanya-tanya apakah virus Covid-19 dapat masuk ke otak dan menginfeksi neuron, sel yang mengirim dan menerima informasi.
Tetapi sebagian besar tidak bisa menemukan dan melacak virus yang bersembunyi di otak.
Tetapi penelitian itu menemukan adanya tanda peradangan pada jaringan otak pasien Covid-19.
Ada kemungkinan respons peradangan yang dipicu oleh virus di bagian tubuh lain dapat memicu peradangan di otak.
Tissa Wijeratne, seorang ahli saraf di University of Melbourne, juga menemukan penanda inflamasi yang terkait dengan respons imun dalam darah pasien yang mengalami masalah neurologis beberapa bulan setelah mereka pertama kali terinfeksi virus.
Virus tidak harus pergi ke otak untuk membuat dampak," kata Profesor Wijeratne, yang saat ini sedang menyelidiki efek neurologis dalam long Covid.