Dalam acara Mata Najwa, Rabu (4/8/2021), Eny mungaku hanya menuntut hak sebagai warga yang menjadi korban korupsi bansos Juliari.
Ia bahkan sempat berdebat dengan Maqdir.
Terlihat, Eny cukup emosional saat Maqdir memertanyakan apakah ia masuk dalam kategori penerima bansos.
"Kami hanya berbicara soal hak, kami hanya menuntut hak kami, tidak bicara soal hukum," ujar Eny.
"Itu urusannya LBH Jakarta dan kawan-kawan lain."
Selama pandemi, Eny mengaku sangat kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya.
Apalagi, sang suami kehilangan pekerjaan karena pandemi.
"Kami hanya menuntut hak, kalau tadi dikatakan apakah saya masuk ke dalam kriteria penerima bansos?," katanya.
"Sangat masuk, dengan adanya pandemi suami saya nganggur, saya menghidupi dua anak saya dan harus makan."
Karena itulah, Eny mengaku sangat geram karena Juliari tega melakukan korupsi bansos saat masyarakat tenga kesulitan ekonomi.
Baca juga: KPK Tegaskan akan Hukum Mati Juliari dan Edhy Prabowo jika Syarat Ini Terpenuhi: Pasti Kami Lakukan
Baca juga: Peneliti ICW Tahan Tangis di Mata Najwa saat Bahas Vonis Edhy Prabowo: Dewi Keadilan Tak Lagi Adil
Selain itu, ia juga menyinggung protokol kesehatan yang mengharuskan warga memakai masker.
"Sedangkan 300 ribu tidak mencukupi, 300 ribu dibagi empat kepala itu cuma 2.500 per hari," katanya.
"Bapak bisa bayangin apakah cukup kita makan 2.500? Belum lagi aturan prokes yang mengharuskan kita pakai masker."
"Masker itu harus dibeli pak, itu yang harus bapak pikirkan."
"Kalau soal hukum silakan bapak hubungi pengacara kami, kami tidak tahu soal itu," lanjutnya.