TRIBUNWOW.COM - MFS dan DRS, dua bocah yatim berusia belasan tahun babak belur dihajar oleh pengurus panti asuhan tempat mereka tinggal di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pelaku berinisial M (30) menghajar kedua korban hanya karena persoalan sepele.
Akibat kejadian tersebut, kedua korban masih mengalami kesulitan untuk beraktivitas.
Baca juga: 2 Anak Panti Babak Belur Dihajar Pengasuh Gara-gara Hal Sepele, Diiming-imingi Uang agar Tak Lapor
Baca juga: Pengakuan Pembunuh Perawat Covid-19 di Kalsel, Hasil Curian Dibarter Sabu lalu Dikonsumsi Bertiga
Dikutip TribunWow.com dari SURYA.co.id, MFS dan DRS masih merasakan perih di bagian luka bekas sabetan kabel listrik pelaku.
Bekas luka juga masih nampak jelas di sekujur tubuh korban.
Ketika menerima siksaan dari pelaku, kedua korban sempat menangis.
Bahkan kedua bocah tersebut sempat meminta maaf dan memohon ampun.
Kendati demikian pelaku terus melakukan penganiayaan terhadap kedua korban.
Sementara itu, Kapolres Gresik Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto didampingi Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga, menjelaskan laporan penganiayaan yang dialami oleh MFS dan DRS sedang ditangani Unit Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gresik.
Penyidik segera meemanggil saksi-saksi atas kasus yang menimpa bocah usia belasan tahun itu di sebuah panti asuhan yang berada di wilayah Kecamatan Benjeng.
"Saat ini sedang kami tangani, masih dalam proses penyelidikan," kata Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto melalui Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga, Kamis (5/8/2021).
Kabur Minta Tolong tapi Tertangkap
Kedua bocah malang itu diketahui dihajar hanya gara-gara masalah sepele.
Semua berawal ketika kedua korban bermain sebuah permainan mesin capit boneka.
Kedua bocah itu awalnya bermain game capit boneka tersebut, namun karena gagal berkali-kali, mereka akhirnya berusaha untuk mengambil hadiah boneka yang ada di dalam.