TRIBUNWOW.COM - Influencer dr Tirta Mandira Hudhi merasa tergelitik mengetahui kabar diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiaran Masyarakat (PPKM) Darurat.
Hal itu disampaikan dokter Tirta melalui akun Instagram pribadinya.
Dilansir TribunWow.com, pemerintah diketahui akan memperpanjang masa PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021 mendatang.
Baca juga: Presiden Jokowi Larang Menteri ke Luar Negeri selama PPKM Darurat, Harus Ada Sense of Crisis
Kabar tersebut diumumkan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, Jumat (16/7/2021).
"PPKM LANJUT sampe 31 juli 2021, tapi jujur saya agak “tergelitik” membaca slide kedua," kata dokter Tirta dikutip Sabtu (17/7/2021).
Dokter Tirta tampak memposting kutipan pernyataan Muhadjir Effendy terkait bantuan sosial atau bansos.
Dokter sekaligus pengusaha tersebut tampak kecewa lantaran Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa bansos tidak bisa dibebankan pada pemerintah sendiri.
Rakyat juga diminta untuk saling membantu satu sama lain khusunya kepada yang lebih membutuhkan.
Baca juga: Romantisme Striker Persib Bandung Ezra Walian dan sang Kekasih di Tengah Libur saat Masa PPKM
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Muhadjir Effendy: Bansos Tidak Mungkin Ditanggung Negara Sendiri
Dokter Tirta menegaskan, negara mestinya konsekuen dan bertanggung jawab penuh kepada rakyat terkait perpanjangan PPKM Darurat.
"Slide 2: negara tidak mungkin sendiri dalam menyediakan bansos, perlu gotong royong.
Ya jujur aje selama 16 bulan juga ane dab gotong royong bantu sektar ane pake aset2 toko.
Tapi ga akan cukup lah. Kan warga itu tanggung jawab negara," kata dokter Tirta.
Dokter Tirta tak habis pikir lantaran merasa Menko Marves Luhut Binsar Pandjahitan sebelumnya meminta agar PPKM darurat tidak diperlama.
Dokter Tirta yang kecewa pun tampak hanya bisa pasrah terhadap langkah kebijakan yang diambil pemerintah.
"Padahal barusan, pak LBP mengatakan “ppkm jangan lama2, kasian ekonomi sebagian warga”.
Yowis deh. Masak masak sendiri. Iuran iuran sendiri. Oke dah kalo begitu, yang jelas saya udah sampaikan semua usul kepada semua orng yg saya kenal," ungkap dr Tirta.
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli, Menko PMK Beberkan Skema Bansos untuk Masyarakat
dr Tirta: Bansos 300 Ribu per Bulan Bisa Buat Beli Apa?
Sebelumnya, dr. Tirta Mandira Hudhi mengajukan syarat jika pemerintah berencana memerpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dilansir TribunWow.com, dr Tirta menyebut pemerintah harus bersedia memenuhi kebutuhan pokok masyarakat tak mampu jika ingin memerpanjang PPKM darurat sesuai isu yang beredar.
Menurut dia, bantuan sosial (bansos) senilai Rp 300 ribu per bulan pun tak cukup membantu masyarakat.
Hal itu diungkapkannya dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (15/7/2021).
"Kalau mau PPKM ya warga yang penghasilannya harian diurusin," kata dr Tirta.
"Kalau enggak nanti sakitnya kalau mereka kena Covid enggak punya uang untuk ngurus."
Baca juga: BREAKING NEWS - PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli, Ini Penjelasan Menko PMK
Ia kemudian menyinggung minimnya bansos yang diberikan pemerintah selama PPKM Darurat.
dr Tirta mengatakan bansos senilai Rp 300 ribu bahkan tak cukup memenuhi kebutuhan warga.
"Bansos 300 ribu per bulan bisa buat beli apa?," katanya.
"300 ribu per bulan itu 10 ribu per hari, buat beli nasi telur kalau anaknya dua gimana?"
"Saya pada waktu itu kan bilang saya support kalau sesuai narasi."
"Tapi kalau enggak sesuai narasi setelah dua minggu harus dievaluasi," lanjutnya.
dr Tirta menambahkan, banyak warga yang melanggar PPKM karena harus memenuhi kebutuhan keluarga.
Karena itu, kata dia, pemerintah perlu memenuhi kebutuhan warga jika ingin PPKM kali ini berhasil.
"Masyarakat itu mau kok patuh, tapi kenapa mereka denial?"
"'Gue udah dua minggu, tiga minggu enggak dikasih makan'."
"Ujung-ujungnya mereka terpaksa keluar untuk cari makan."
Ia melanjutkan, pemerintah hanya memiliki dua pilihan jika ingin memerpanjang PPKM.
Satu di antaranya adalah berani meminta maaf saat pakar epidemiolog mengkritik penanganan Covid-19.
"Kalau ini mau sukses pilihannya ada dua, warga yang enggak ada duit diurus sama Kemensos," kata dr Tirta.
"Tapi kalau enggak bisa ngurus ya jangan PPKM."
"Harus terima paling dikritik sama ahli epidemiologi dan harus minta maaf."
"Pilihannya cuma dua itu, jangan di tengah-tengah, kalau cari aman enggak bisa," tandasnya. (TribunWow.com/Rilo/Tami)