Wahyudi mengaku, sempat marah kepada pihak ponpes yang memberikan keterangan berbeda.
Baca juga: Disiram Pakai Air Keras, Guru TK Bantah Pernah Pacari Pelaku: Baru Kenal Sudah Mau Ngelamar
Masalah Sepele
Pihak kepolisian telah mentetapkan satu tersangka atas tewasnya FWA.
Tersangka tersebut adalah ALH (17) selaku senior atau kakak kelas korban.
"Dalam kasus ini, satu orang kami tetapkan sebagai tersangka," kata Kanit Reskrim Polsek Kutalimbaru Ipda Syahrizal, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Anaknya Melawan saat Mau Dicabuli, Ayah Tiri di Buton Utara Akhirnya Minta Maaf ke Korban
Kala itu pada Sabtu (5/6/2021) malam, korban yang tengah beristirahat tiba-tiba ditarik oleh pelaku masuk ke dalam aula.
Di sana korban dihajar oleh pelaku karena pelaku menilai korban tidak hormat kepada senior.
"Merasa junior kurang respek. Junior dianggap kurang disiplin sehingga dibariskan oleh seniornya ada sepuluh orang. Kemudian ada dinasehati dan ada pemukulan disitu," Kata Kapolsek Kutalimbaru AKP Hendri Surbakti saat dikonfirmasi, Senin (7/6/2021).
Korban yang pingsan sempat dibawa ke klinik namun akhirnya meninggal dunia. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari di Tribun-Medan.com dengan judul Santri di Kutalimbaru Tewas Dipukul Senior, Korban dan Temannya Sempat Dibariskan dan KISAH Pilu Santri yang Dianiaya Senior, Ternyata Sempat Rayakan Ultah dan Bagi-bagi 65 Kotak Nasi
Berita lain terkait Pesantren