Terkini Nasional

Bantah Harun Masiku Sudah Ditembak Mati, Penyidik KPK Beberkan Hasil Penggeledahan: Saya Pastikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Publik tengah dihebohkan dengan kasus suap yang melibatkan mantan Politikus PDIP, Harun Masiku.

TRIBUNWOW.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ronald Paul membantah isu kematian buronan kasus korupsi, Harun Masiku.

Dilansir TribunWow.com, Ronald Paul bahkan mengaku nyaris menangkap Harun Masiku jika ia tak gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK.

Hal itu diungkapkannya di hadapan Presenter Aiman Witjaksono dalam acara AIMAN Kompas TV, Senin (14/6/2021).

Dalam kesempatan itu, Ronald mengaku sempat mengalami kendala saat menangani kasus Harun Masiku.

Termasuk soal dirinya yang kini dinyatakan gagal dalam TWK.

Baca juga: Bandingkan Kasus Harun Masiku dengan Anies Baswedan, Refly Harun: Berantas Korupsi di DKI Aja?

Baca juga: Pegawai KPK yang Dinonaktifkan Buka-bukaan Sebut Harun Masiku di Indonesia, Refly Harun: Buat Syok

"Apakah Anda pernah melakukan hal ini, ada salah satu atasan yang meminta kasus Harun Masiku pending dulu, tapi Anda tetap lanjut?," tanya Aiman.

"Pernah saya jalani sampai perkara itu tidak diserahkan pada saya," jawab Ronald.

"Untuk kasus ini, ada upaya untuk menghambat?," sambung Aiman.

"Ada, tapi tidak semua," kata Ronald.

Terkait kasus tersebut, Aiman lantas mengungkit isu yang menyebut Harun Masiku ditembak mati.

Secara gamblang, Ronald membantah isu tersebut.

Bahkan, Ronald mengaku telah meminta keterangan keluarga Harun Masiku.

Baca juga: Harun Al Rasyid Sebut Dirinya Urutan Pertama Pegawai Paling Berbahaya di KPK oleh Firli Bahuri

Baca juga: Sosok Harun Al Rasyid, Penyidik KPK yang Disebut Berbahaya dan Diwaspadai oleh Firli Bahuri

"Saya juga mendengar Harun Masiku tidak ditembak mati, kemudian tinggal 'menuai' tapi keburu ada TWK," ucap Aiman.

"Saya pastikan kami sudah melakukan penggeledahan dan memanggil keluarga Beliau bahwa beliau belum meninggal," tutur Ronald.

"Tidak ditemukan surat kematian apa pun. Sampai sekarang saya rasa tidak ada bukti yang mengatakan yang bersangkutan sudah meninggal."

Masih kata Ronald, Harun Masiku sebenarnya akan segera ditangkap jika ia lolos TWK.

"Saya yakin upaya kami insyaAllah akan membuahkan hasil maksimal."

"Kami sudah terbayang ada titik terang ke depan," tukasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-0.23:

Harun Masiku di Indonesia

Setelah dinonaktifkan, Kasatgas Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid buka-bukaan soal kasus suap Politisi PDIP Harun Masiku.

Harun Al Rasyid menyebut politisi PDIP yang hingga kini buron itu sudah kembali di Indonesia.

Namun karena ia sudah dinonaktifkan dari KPK, Harun Al Rasyid tak bisa menangkap Harun Masiku.

Hal itu diungkapkannya pada Presenter Najwa Shihab di balik layar acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Satu-satunya Penyidik KPK yang Tangani Kasus Harun Masiku Terancam Dipecat, Kini Hanya Bisa Cek WA

Dalam video berdurasi 6 menit 41 detik, mulanya Harun Al Rasyid menyinggung dugaan adanya kekuatan besar di balik Ketua KPK, Firli Bahuri.

Kekuatan itulah yang disebutnya membuat Firli tak berdaya hingga menonaktifkan 75 pegawai KPK.

"Oleh karena itu saya tafsirkan ada kekuatan besar di luar dia (Firli) itu yang sedang juga mem-pressure dia," ujar Harun Al Rasyid.

Menanggapi hal itu, Najwa Shihab lantas menyinggung keberadaan Harun Masiku.

Tampak, sejumlah orang di sekitarnya tertawa mendengar pertanyaan itu.

Sementara itu, Harun Al Rasyid menyebut adanya dugaan Harun Masiku sudah kembali di Indonesia.

"Kembali ke tadi, jadi Harun Masiku sebenarnya masih di sini, sekitar sini?," tanya Najwa.

"Ada, sinyal itu ada," jawab Harun Al Rasyid.

"Kalau penyelidiknya tahu berarti harusnya pimpinan KPK tahu dong? Ini kan lagi dicari-cari satu Indonesia nih Harun Masiku," sambung Najwa.

Karena sudah dinonaktifkan, Harun Al Rasyid mengaku tak bisa lagi menangani kasus Harun Masiku.

Meskipun, ia sudah melihat sinyal keberadaan politisi PDIP tersebut.

"Loh tapi karena saya sudah disuruh menyerahkan tugas dan tanggung jawab kan saya jadi enggak bisa ngelaporin," kata Harun Al Rasyid.

"Saya bergeraklah sama Sinal."

Harun Al Rasyid menceritakan, ia sempat berniat menangkap Harun Masiku di luar negeri.

Sayangnya karena ada sejumlah kendala, ia urung melakukan hal tersebut.

Baca juga: Sudah Dinonaktifkan, Penyelidik KPK Bongkar Keberadaan Harun Masiku: 2 Bulan Lalu Sudah di Indonesia

"Nah itu ada (Harun Masiku) , kita identifikasi di luar negeri," jelasnya.

"Waktu itu kita mau berangkat juga begitulah, ya kan."

Selanjutnya, Harun Al Rasyid menyebut Harun Masiku sebenarnya sudah kembali ke Indonesia sejak 2 bulan yang lalu.

Namun karena sudah dinonaktifkan, Harun Al Rasyid tak bisa lagi menjalankan tugas sebagai penyelidik.

"Kira-kira dua bulan yang lalu ya, sekarang Beliau (Harun Masiku) ada di sini, sudah masuk ke Indonesia."

"Tapi saya sudah keburu keluar SK 652 suruh menyeragkan tanggung jawab."

Harun Al Rasyid mengaku bakal langsung menangkap Harun Masiku jika Surat Keterangan (SK) penonaktifannya dari KPK dicabut.

"Jadi kalau SK-nya dicabut bisa langsung tangkap ya?," tanya Najwa.

"Saya tangkap," tutup Harun Al Rasyid. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait