Mulyani sebenarnya ingin membawa Echa berobat ke Jakarta.
Baca juga: Tidur selama 13 Hari Tanpa Henti, Ternyata Ini Mimpi Echa Si Putri Tidur dari Banjarmasin
Namun karena tak ada biaya, ia memilih merawat Echa di rumah.
"Ingin sih (berobat ke Jakarta) tapi ya mau gimana lagi, enggak ada biaya," jelas Mulyadi.
Penghasilan Mulyadi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sang istri sebagai instruktur senam, tak cukup membawa Echa berobat ke Ibu Kota.
Sebelumnya, Echa juga pernah dibawa ke dokter saraf.
Semua hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi Echa yang normal.
"Hasil pemeriksaan semuanya normal saja. Sebelum kami bawa ke rumah sakit, dia memang sempat kejang-kejang. Itulah mungkin dia didiagnosa epilepsi."
Kini, Mulyadi dan istrinya hanya bisa pasrah melihat kondisi Echa.
Ia berharap ada pihak yang berbaik hati menolong biaya perawatan Echa.
"Siapa tahu pemerintah mau membantu," tandasnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Diduga Idap Sindrom Putri Tidur, Echa Tertidur Selama 7 Hari, Dokter Sempat Diagnosis Epilepsi, dan Tak Ada Biaya, Echa Pengidap Sindrom Putri Tidur Tak Mampu Berobat ke Jakarta, dan banjarmasinpost.co.id dengan judul VIDEO Echa Si Putri Tidur Asal Banjarmasin Kembali Terlelap