Terkini Daerah

Echa Putri Tidur Asal Banjarmasin Tetap Tertidur saat Makan, sang Ayah: Disuapi ke Mulutnya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjarmasin Post mengunjungi Echa sang putri tidur di kediamannya, di Jalan Pangeran Nomor 3 Rt 04 Rw 01 Kecamatan Banjarmasin Utara, Kamis (8/4/2021).

TRIBUNWOW.COM - Siti Raisa Miranda alias Echa (17) sempat viral menjadi sorotan sejak tahun 2017 lalu karena tertidur dalam waktu yang lama lebih dari satu minggu.

Kini pelajar asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu kembali tertidur sejak Kamis (1/4/2021) hingga kini Kamis (8/4/2021).

Meskipun tidur, Echa ternyata masih bisa beraktivitas, satu di antaranya adalah makan namun tetap dalam kondisi tidur.

Hingga Kamis (8/4/2021), Siti Raisa Miranda alias Echa (16) sudah delapan hari tertidur pulas. Diduga, ia mengidap sindrom putri tidur. (Kompas.com/Andi Muhammad)

Baca juga: Nasib Mrs World Ditangkap Gara-gara Copot Paksa Mahkota Ratu Kecantikan Sri Lanka, Kini Viral

Dikutip TribunWow.com dari Banjarmasinpost.co.id, hal itu diungkapkan oleh ayah Echa, Mulyadi.

Keluarga Echa, khususnya sang ibu yakni Lili, menjuluki anaknya putri tidur karena kelainan yang diidap oleh Echa bisa tidur hingga berhari-hari lamanya.

"Ini sudah hari ketujuh tertidur. Dia mulai tertidur sejak Kamis malam minggu lalu," ujar Mulyadi, Kamis (8/4/2021).

Mulyadi mengatakan, putrinya itu masih bisa melakukan sejumlah aktivitas meskipun dalam kondisi tidur.

Aktivitas tersebut di antaranya adalah buang air, hingga makan.

Mulyadi mengatakan, semua aktivitas itu dilakukan oleh Echa dalam kondisi tidur.

"Misalnya kalau mau makan, kami dudukan dan disuapi ke mulutnya. Kalau benar-benar lapar dia akan mengunyah. Kalau mau buang air kecil biasanya dia gelisah, jadi kita angkat ke WC," katanya.

Berdasarkan penjelasan Mulyadi, total sudah 13 kali Echa mengalami siklus tidur panjang.

Mulyadi mengatakan, Echa paling lama tidur adalah 13 hari pada tahun 2017 silam.

"Sebelumnya tertidur sekitar empat hari pada Desember 2020 dan terakhir tertidur selama 1,5 hari pada Februari 2021 tadi," ungkapnya.

Ia mengaku sudah memeriksakan anaknya ke rumah sakit dan tidak mengetahui apa yang memicu Echa mengalami siklus tidur panjang.

"Dahulu pernah kecelakaan, kami mengira ada masalah dengan syarafnya atau di bagian kepalanya. Tapi setelah diperiksa ternyata baik-baik saja," pungkas Mulyadi.

Baca juga: Diduga Idap Sindrom Putri Tidur, Echa Sudah Terlelap 8 Hari, Hanya Bangun untuk Makan dan Buang Air

Sempat Hidup Normal

Mulyadi menceritakan, Echa kadang sembuh dan terbangun dari tidurnya seperti orang kebanyakan.

"Kalau tidak kena sindrom itu normal aja. Sekolah, main sama temannya," jelas Mulyadi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/4/2021).

"Selama pandemi belajar online dan kerjakan tugas juga lancar, tapi kalau sudah tidur seperti ini, ya begini."

Echa ternyata sudah menderita sindrom tersebut sejak usia 13 tahun.

Orangtua Echa sempat membawa Echa ke RSUD dr Anshari Salahe Banjarmasin.

Di sana, Echa didiagnosis menderita epilepsi.

Echa juga sempat beberapa hari dirawat di rumah sakit.

Namun, Echa masih tetap tertidur pulas dan hanya diinfus.

Karena tak ada perubahan, Echa lantas kembali dibawa pulang.

"Selama dia di rumah sakit, dia hanya di infus. Mending kami bawa pulang dan rawat di rumah," sambungnya.

"Kami coba bangunkan kalau kami suap agar dia tak kelaparan. Buang air juga begitu."

Menurut Mulyadi, anaknya sudah dua kali tertidur selama empat bulan terakhir.

Ia pun berharap Echa bisa kembali terbangun dan hidup seperti manusia pada umumnya.

"Dalam empat bulan ini dia sudah tertidur selama dua kali, terakhir Desember 2020, setelah itu sembuh dan sekarang tidur lagi."

Mulyani sebenarnya ingin membawa Echa berobat ke Jakarta.

Baca juga: Tidur selama 13 Hari Tanpa Henti, Ternyata Ini Mimpi Echa Si Putri Tidur dari Banjarmasin

Namun karena tak ada biaya, ia memilih merawat Echa di rumah.

"Ingin sih (berobat ke Jakarta) tapi ya mau gimana lagi, enggak ada biaya," jelas Mulyadi.

Penghasilan Mulyadi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sang istri sebagai instruktur senam, tak cukup membawa Echa berobat ke Ibu Kota.

Sebelumnya, Echa juga pernah dibawa ke dokter saraf.

Semua hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi Echa yang normal.

"Hasil pemeriksaan semuanya normal saja. Sebelum kami bawa ke rumah sakit, dia memang sempat kejang-kejang. Itulah mungkin dia didiagnosa epilepsi."

Kini, Mulyadi dan istrinya hanya bisa pasrah melihat kondisi Echa.

Ia berharap ada pihak yang berbaik hati menolong biaya perawatan Echa.

"Siapa tahu pemerintah mau membantu," tandasnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Diduga Idap Sindrom Putri Tidur, Echa Tertidur Selama 7 Hari, Dokter Sempat Diagnosis Epilepsi, dan Tak Ada Biaya, Echa Pengidap Sindrom Putri Tidur Tak Mampu Berobat ke Jakarta, dan banjarmasinpost.co.id dengan judul VIDEO Echa Si Putri Tidur Asal Banjarmasin Kembali Terlelap

Berita Viral Lainnya