Walaupun begitu, Prabowo enggan disebut sebagai otak di balik rencana pencalonan Jokowi.
Ia mengaku ada alasan lain, yakni melihat citra Jokowi sesuai dengan desakan kaum muda tentang adanya calon pemimpin baru.
"Saya enggak mau ngaku mastermind, tapi begitulah kejadiannya," jelas letnan jenderal purnawirawan ini.
"Saya menggagas karena desakan anak-anak muda ingin suatu wajah baru. Saya waktu itu terkesan juga ke situ, mungkin new leader di Jakarta," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 3.45:
Kriteria Ini Buat Prabowo Menang Survei Elektabilitas
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat posisi tertinggi dalam survei elektabilitas yang diselenggarakan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Selasa (23/2/2021).
Berdasarkan survei, Prabowo mendapat angka tertinggi yakni 22,5 persen.
Baca juga: Prabowo Subianto Disebut Kurang Merakyat Tidak seperti Jokowi, Dahnil Anzar: Tentu Perlu Diperbaiki
Mengikuti di bawahnya ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 10,6 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 10,2 persen, lalu Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dengan 7,2 persen.
Terdapat sejumlah kriteria yang membuat Prabowo mendapat posisi tertinggi.
Kriteria utama yang dipilih masyarakat adalah faktor sifat tegas dan berwibawa dengan angka 27,6 persen.
Menyusul faktor berikutnya adalah sifat merakyat atau perhatian kepada rakyat dengan angka 22,5 persen.
Baru di posisi ketiga ada sifat kejujuran atau kesan bersih dari praktik KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dengan angka 9,6 persen.