Ia menduga buzzer bukan digerakkan oleh pemerintah secara utuh.
Arif meyakini tidak ada pemerintah yang utuh solid sebagai satu kesatuan di negara manapun.
Berdasarkan analisanya, ada perebutan kekuasaan atau power struggling di dalam tubuh pemerintah.
Lalu buzzer digerakkan oleh aktor-aktor yang terlibat dalam power struggling tersebut.
"Dia bekerja untuk unit-unit atau orang-orang atau aktor-aktor, mereka yang terlibat dalam power struggling itu," jelas Arif.
Arif mengatakan, power struggling memiliki sejumlah tujuan, mulai dari perebutan posisi tertentu dalam tubuh pemerintahan hingga demi mendekati RI 1.
"Tidak adil kalau buzzer ini diasosiasikan langsung kepada pemerintah," kata dia.
Meskipun buzzer tidak bisa dikaitkan langsung dengan pemerintahan, Arif menyebut pemerintah tetap harus bertanggung jawab terhadap para buzzer dengan menegakkan hukum seadil-adilnya.
Simak videonya mulai menit ke-10.18:
(TribunWow.com/Anung)