Terkini Daerah

Terdampak Banjir Jabodetabek, Seorang Warga Menangis di Pengungsian, Keluhkan Minimnya Bantuan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maryati, seorang pengungsi banjir yang merupakan warga kecamatan Pebayuran, Bekasi, Jawa Barat.

Dilansir TribunWow.com, Bima Arya mengatakan bahwa penyebab terjadinya banjir di Jakarta memang ada banyak faktor.

Tidak menutup kemungkinan faktor kiriman dari hulu, seperti Depok dan Bogor.

Hanya saja menurutnya, khusus untuk banjir kali ini, Bima Arya menyebut penyebab utamanya bukan berasal dari hulu.

Dirinya mencontohkan kondisi atau status Bendungan Katulampa, Bogor yang selalu menjadi patokan banjir di Ibu Kota.

Baca juga: Meski Tuai Kritik, Wagub DKI Klaim Korban Banjir Turun Tiap Tahun: Tak Cukup Rp 50-100 Triliun

Baca juga: Anies Sebut Sejumlah Banjir di Jakarta Surut, Ferdinand Hutahaean: Berkat Kesalehan Gubernurnya

"Banjir di Jakarta itu kan banyak hal, betul bahwa ada yang dari hulu, tetapi catatannya adalah di Katulampa itu paling tinggi siaga 3," ujar Bima Arya, dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (22/2/2021).

"Jakarta biasanya banjir di siaga satu."

"Ketika siaga tiga sudah banjir di Jakarta, berarti volume di Jakartanya yang tinggi," sebutnya.

Maka dari itu, Bima Arya menilai penyebab banjir Jakarta saat ini adalah justru di hilirnya.

Dirinya menyinggung soal daerah aliran sungai (DAS) yang disebut seharusnya bisa mengurai banjir ketika berfungsi normal.

Sebaliknya ketika DAS itu bermasalah atau tidak normal maka bisa menyebabkan terjadinya banjir.

"Saya sudah menyurati Pak Gubernur waktu itu, temuan kami dari ekspedisi Ciliwung," kata Bima Arya.

"Yang sebetulnya harus menjadi perhatian bersama, banyak perumahan liar, banyak limbah dan lain-lain," imbuhnya.

Baca juga: Giring Ganesha Protes Anies Tuding Jakarta Dapat Kiriman Banjir dari Depok: Jangan Menyalahkan

Meski begitu, dirinya menyadari bahwa masalah banjir di Ibu Kota bukan persoalan yang mudah ditangani.

Menurutnya harus ditangani oleh banyak pihak, bukan hanya oleh Pemprov DKI Jakarta sendiri dan tidak bisa langsung diselesaikan dalam waktu dekat.

"Harus terintegrasi semua dari hulu ke hilir," harap Bima Arya.

"Dari kementerian koordinasi terus berjalan, dari KLH, PUPR, tapi saya rasa enggak bisa parsial, betul-betul harus ditangani secara bersama-sama," tutupnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)