Terkini Internasional

Suami Dorong Istri yang Hamil 7 Bulan Masuk Jurang dan Sebut Kecelakaan, Ternyata demi Asuransi

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Suami Dorong Istri yang Hamil 7 Bulan Masuk Jurang dan Sebut Kecelakaan, Ternyata demi Asuransi

Dalam wawancara video, pengadilan mendengar dari saudara laki-laki korban Naim Yolcu yang mengatakan: "Ketika kami pergi ke Institut Kedokteran Forensik untuk mengambil jenazah, Hakan sedang duduk di dalam mobil. Saya dan keluarga saya dihancurkan, tetapi Hakan bahkan tidak tampak sedih."

Dia menambahkan: "Adik saya selalu menentang mengambil pinjaman."

"Namun, setelah dia meninggal, kami mengetahui bahwa dia memiliki tiga pinjaman yang diambil oleh Hakan atas nama saudara perempuan saya."

Satu hal yang mencurigakan bagi pihak keluarga adalah Hakan membawa Seyma ke tempat sangat tinggi, sementara Hakan diketahui takut akan ketinggian.

"Olahraga ekstrem apa yang akan dia lakukan ketika dia takut ketinggian?," kata Naim yang heran iparnya bersama kakak perempuannya pergi ke tepi jurang setinggi 300 meter lebih.

Alasan olahraga ekstrem memang menjadi alasan Hakan ke pihak asuransi saat mengajukan klaim.  

"Saya tertarik dengan olahraga ekstrim sejak 2014; parasut, bungee jumping, arung jeram. Makanya saya punya asuransi jiwa sebelum menikah," kata Hakan, dikutip dari keterangan polisi.

Baca juga: Kesalahan Terbesar dalam Sejarah Bank, Salah Transfer Rp 7 Triliun dan Tak Dapat Ditarik Kembali

Hakan Aysal membantah membunuh istrinya Semra Aysal dan anak mereka yang belum lahir.

Hakan juga ditanyai tentang pasal dalam asuransi kecelakaan diri yang menyatakan bahwa jika Semra Aysal meninggal dunia maka ahli warisnya adalah suami Hakan Aysal.

Namun, jika Hakan Aysal meninggal, ahli warisnya adalah kerabat keluarganya.

Hakan beralasan, "Saya tidak banyak memeriksa kebijakannya. Bankir mengatur dokumennya. Saya hanya membawanya ke istri saya untuk ditandatangani. Saya tidak tahu ada artikel seperti itu."

Dia membantah bertanggung jawab atas kematiannya, dengan mengatakan, "Setelah mengambil foto, istri saya meletakkan ponsel di tasnya.

"Kemudian dia meminta saya untuk memberikan telepon kepadanya. Saya bangun dan kemudian mendengar istri saya berteriak di belakang saya ketika saya berjalan beberapa langkah untuk mengambil telepon dari tasnya."

"Ketika saya berbalik, dia tidak ada di sana. Saya tidak melakukannya."

"Saya tidak mendorong istriku."

Polisi masih melanjutkan investigasi atas kasus ini.(TRIBUNNEWSWIKI.COM/HR)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Demi Duit Asuransi, Suami Tega Dorong Istri yang Hamil 7 Bulan Masuk Jurang: Pura-pura Selfie