Menurutnya, jika Pilkada DKI tetap akan digelar 2022, maka besar kemungkinan AHY akan mencalonkan diri.
Sehingga jika menang akan mendapatkan panggung menuju Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi kalau dikaitkan seperti itu, dugaan saya adalah dorongan ini kasih panggung untuk Partai Demokrat," kata Djarot.
"Karena kan Pak AHY kan pernah maju di 2017," ungkapnya.
"Tapi dia berbalik, ngomong tentang si Gibran gitu loh maksudnya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 8.45
M Qodari Sebut Tak Masalah Buat Anies hingga Ganjar
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2022 dan 2023 dipastikan tidak akan digelar tetapi akan dilansungkan pada 2024 bersamaan dengan Pilpres 2024.
Hal itu menyusul ditolaknya revisi UU Pemilu oleh Komisi II DPR RI.
Kondisi tersebut lantas dikaitkan dengan para kepala daerah yang habis masa jabatannya pada 2022 dan 2023 yang memiliki potensi menuju Pilpres 2024, seperti misalnya Anies Baswedan, Ridwan Kamil hingga Ganjar Pranowo.
Mereka dinilai akan kehilangan panggung untuk menuju Pilpres 2024.
Baca juga: Jawaban Susi Pudjiastuti soal Tudingan Bermanuver untuk 2024 Dipasangkan dengan Anies: Partai Ikan?
Meski begitu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengaku mempunyai pandangan lain.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas Petang, Kamis (11/2/2021), M Qodari menilai tidak adanya Pilkada pada 2022 dan 2023 tidak akan banyak berpengaruh untuk Anies, Ridwan Kamil, dan Ganjar.
Bahkan termasuk Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa jika juga ingin maju di Pilpres 2024.
Pasalnya menurutnya, jeda waktu antara berakhirnya masa jabatan dengan persiapan menuju Pilpres 2024 tidak terlalu jauh.