Terkini Nasional

Kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera soal Jokowi Minta Dikritik: Disuruh Lari, tapi Kakinya Diikat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto politikus PKS Mardani Ali Sera (kiri) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kanan).

Simak videonya mulai menit ke- 3.59

Rocky Gerung: Sementara Buzzernya Masih Terus Membully

Pengamat Politik Rocky Gerung tanggapi pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta masyarakat supaya lebih aktif untuk menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah.

Pernyataan dari Jokowi tersebut disampaikan saat memberikan pidato dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021).

Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube pribadinya, Selasa (9/2/2021), Rocky Gerung menilai apa yang disampaikan Jokowi hanyalah sebatas ucapan saja.

Baca juga: Sufmi Dasco Pertemukan Natalius Pigai-Abu Janda, Rocky Gerung: Mestinya Rizieq Shihab dengan Jokowi

Baca juga: Kaitkan Pidato Prabowo dengan Jokowi, Effendi Ghazali: Jadi Ini Bagus, Balance

Selain itu, Rocky Gerung juga menilai ada pengecualian atas ucapan Jokowi tersebut.

"Jadi sebetulnya sinyal dari Presiden Jokowi, silahkan beri kritik pada kami kecuali dari kalangan radikal," ujar Rocky Gerung.

"Jadi Presiden Jokowi, kupingnya dua-duanya hanya ingin mendapatkan kritik yang ujungnya adalah memuji," katanya.

Menurutnya, pernyataan Jokowi yang meminta masyarakat kurang sesuai dengan konteks waktu, tempat dan acaranya.

"Kalau dia konsisten yaudah dia bicara di depan publik, di belakangnya ada pimpinan-pimpinan tinggi negara dan diumumkan bahwa tahanan politik tidak boleh diadili harus segera dibubarkan," ungkapnya.

Rocky Gerung lantas mencontohkan kondisi kontras yang terjadi di Tanah Air. 

Ia menyinggung masih banyaknya buzzer yang menyerang kepada mereka yang memberikan kritik kepada pemerintah. 

Termasuk juga masih adanya perlakukan hukum kepada oara pelaku kritik. 

Baca juga: Susi Pudjiastuti Luruskan soal Debatnya dengan Ferdinand Hutahaean pada Cuitan Jokowi

"Sementara buzzernya masih melakukan pem-bully-an, sementara sistem peradilan kita tidak bisa dipercaya sebagai imparsial," terang Rocky Gerung.

"Sementara penangkapan-penangkapan poltisi, ulama, segala macam, hanya mengucapkan kritik juga bertambah justru," imbuhnya.

"Jadi apa poinnya? Enggak ada apa-apa itu," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)