Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Diservis 2 Kali sejak H-6 Kecelakaan, Autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 Alami Keanehan sebelum Jatuh

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KNKT Rilis Laporan Awal Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Rabu (10/2/2021).

"Perubahan arah ini diperkirakan oleh Air Traffic Controller akan membuat pesawat SJY 182 akan bertemu dengan pesawat lain yang berangkat dari landas pacu 25L atau Seokarno-Hatta landasan selatan," papar Kapten Nur Cahyo.

"Sedangkan SJ 182 berangkat dari landasan utara."

"Kedua pesawat ini memiliki tujuan yang sama yakni Pontianak."

"Karena diperkirakan akan berpapasan, maka SJ 182 diminta untuk berhenti naik di ketinggan 11.000 kaki," sambungnya.

Selanjutnya, pada pukul 14.39.47 WIB, ketinggian pesawat yang mulai melewati 10.600 kaki, berada di arah 46 derajat dan berbelok ke kiri.

Lagi-lagi tuas pengatur mesin bagian kiri kembali mundur sedangkan yang kanan masih tetap.

"ATC beri instruksi kepada pilot SJ 182 naik ke ketinggian 13.000 kaki, dan dijawab pilot pada 14.39.59 WIB," ujar Kapten Nur Cahyo.

"Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot-ATC di Bandara Soekarno-Hatta."

Selanjutnya pada pukul 14.40.05 WIB, FDR merekam ketinggian tertinggi pesawat adalah 10.900 kaki.

Kemudian pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif, serta pesawat mengarah ke 16 derajat.

"Sikap pesawat hidungnya pada posisi naik atau pitch up, pesawat mulai miring ke kiri," kata Kapten Nur Cahyo.

Pada saat itu, tuas pengatur mesin bagian kiri kembali berkurang dan yang kanan masih tetap stabil.

Selanjutnya pada pukul 14.40.10 WIB, FDR mencatat auto throttle tidak aktif.

"Sikap pesawat menunduk atau pitch down," kata Kapten Nur Cahyo.

20 detik kemudian FDR berhenti merekam aktivitas di pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Baca juga: KNKT soal Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: Pesawat Tidak Melalui Area Awan Hujan

Simak video selengkapnya di bawah ini:

(TribunWow.com/Anung)