Isu Kudeta Partai Demokrat

Demi Pertahankan AHY, Pengamat Ungkap Langkah SBY saat Muncul Isu Kudeta Langsung Pegang DPC dan DPD

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pernyataannya soal hasil rekapitulasi Pemilu 2019, Rabu (22/5/2019).

"Tapi namanya politik, kadang-kadang rezeki itu datang," singgung Bambang.

"Kita bisa lihat. Moeldoko jadi panglima TNI itu karena SBY. Moeldoko jadi Kepala KSP juga karena tawaran SBY," lanjut dia.

Baca juga: Beredar Isu Moeldoko Minta Jabatan ke SBY Jadi Ketum Demokrat, Marzuki Alie Ngaku Namanya Terseret

Berdasarkan fakta tersebut, tidak menutup kemungkinan SBY menarik Moeldoko ke partainya.

"Kemungkinan kalau SBY memang suka sama Moeldoko, dia tawarin saja ke Demokrat 'kan bisa saja. Orang mereka berkawan, itu urusan mereka," terang Bambang.

Meskipun begitu, Bambang meyakini Moeldoko tidak memiliki niat mengajukan diri dalam kontestasi politik 2024.

"Dia berulang-ulang di videonya, saya lihat dia tidak (berniat maju di 2024)," kata Bambang.

Walaupun demikian, Bambang menyebut banyak orang yang menganggap Moeldoko berpotensi diajukan dalam pilpres mendatang.

"Tapi 'kan ada orang yang melihat bahwa Moeldoko ini punya potensi," ungkapnya.

"Setelah dilihat dia punya potensi jadi presiden, dia lihat dari partai mana yang sangat dekat dengan Moeldoko," lanjut Bambang.

"Sekarang kelihatannya kedekatan dia dengan SBY inilah yang dimanfaatkan oleh kawan-kawan untuk mencoba benar enggak Moeldoko ini bisa ditawarkan," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta)