"Itu yang datang karena diiming-imingi penyaluran bantuan bencana dan Covid, termasuk juga krisis ekonomi, dan lain sebagainya," ungkap Andi Mallarangeng.
"Sampai di sini Pak Moeldoko bicaranya tentang KLB (Kongres Luar Biasa) dan siap-siap mengambil alih ketua Partai Demokrat untuk tujuan calon presiden 2024," lanjutnya.
Baca juga: Andi Mallarangeng Soroti Ekspresi Moeldoko Gelagapan Klarifikasi Isu Kudeta: Konpers Pakai Lencana
Menanggapi pernyataan Andi Mallarangeng, politikus PDIP Ruhut Sitompul menilai ucapannya sebagai halusinasi (halu).
Ia menyebut tidak benar jika Jokowi dan Moeldoko ikut campur dalam urusan Demokrat.
"Saya yang pernah di Partai Demokrat sedih melihat kader-kader termasuk Pak Andi Mallarangeng ini rada halu," komentar Ruhut Sitompul.
"Saya rasa enggak benar itu semua," lanjut dia.
Ruhut mengatakan Jokowi saat ini sudah cukup disibukkan dengan masalah Covid-19, sehingga tidak mungkin ikut campur dalam politik internal partai manapun.
Ia lalu meminta Andi Mallarangeng mempertimbangkan kembali tuduhan terhadap Moeldoko.
"Tolong, apalagi Andi seorang doktor ahli mengenai politik. Beda kudeta dengan KLB," kata eks kader Demokrat ini.
Andi kembali menanggapi pernyataan Ruhut.
Diketahui Demokrat lalu menyurati Jokowi untuk meminta klarifikasi apakah dirinya pernah menyuruh Moeldoko menghadiri pertemuan.
Andi menilai pertemuan itu bukan sekadar pertemuan santai, tetapi ada agenda serius yang dibahas di dalamnya.
"Itu bukan ngopi-ngopi. Ngopi-ngopi itu kalau kita akrab. Ini baru kenal kok, ngopi-ngopi bicara KLB?" tandas Andi. (TribunWow.com/Brigitta)