Isu Kudeta Partai Demokrat

Andi Mallarangeng Sebut Moeldoko Tak Cuma Ngopi Santai Bareng Kader Demokrat, Ruhut Sitompul: Halu

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto politikus Partai Demokrat Andi Mallarangeng (kiri) dan politikus PDIP Ruhut Sitompul (kanan).

Mantan Panglima TNI itu merasa tidak ada yang aneh soal adanya pertemuan di hotel.

"Jadi apa yang salah? apa mau pertemuan di mana hak saya. ngapain ikut campur? gitu," katanya.

Terkait sejumlah nama yang diungkit oleh pihak Demokrat seperti Johny Allen hingga Nazarudin, Moeldoko mengaku tidak tahu.

"Saya enggak peduli itu siapa, wong saya itu hanya datang, ngobrol saja," katanya.

Sebelumnya diberitakan Partai Demokrat mengaku memiliki bukti yang cukup bahwa Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko hendak mengambil alih kekuasaan Demokrat secara paksa.

Namun rencana tersebut disebut Demokrat bocor lantaran para kader yang dikumpulkan untuk mengambil alih paksa ternyata masih loyal kepada Ketua Umum Demokrat saat ini, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam satu pekan terakhir, disebut ada sejumlah orang datang silih berganti ke Jakarta dalam rangka merancang pengambil alihan kekuasaan Partai Demokrat secara paksa.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Selasa (2/2/2021).

Pertemuan untuk merencanakan pengambil alihan secara paksa itu diketahui diadakan di Hotel Aston Rasuna Jakarta.

Herman menyebut, dinamika internal partai sebenarnya sudah biasa, namun kali ini menjadi tidak biasa karena melibatkan eksternal partai.

"Ini lain karena ada eksternal partai yang ingin mengambil alih kepemimpinan secara paksa melalui KLB," ujar dia.

Maka dari itu AHY mengirimkan surat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta klarifikasi.

"Kami anggap Pak Moeldoko sudah memberikan klarifikasi," kata Herman. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)