Virus Corona

Rencana Vaksin Mandiri, Menkes Budi Sadikin Ungkap Hal Tak Diinginkan: Banyak Kemungkinan Bocornya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal rencana dilakukannya vaksin mandiri.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal rencana dilakukannya vaksin mandiri.

Dilansir TribunWow.com, Budi Sadikin mengaku membuka peluang tersebut dengan catatan bisa dilakukan menjaga prinsip keadilan dan tidak disalahgunakan.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (24/1/2021).

Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca juga: Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari setelah Divaksin Covid-19, Ini Kata Ahli Forensik

Baca juga: Penjelasan IDI soal Bupati Sleman yang Positif Covid-19 setelah Sepekan Disuntik Vaksin Sinovac

Budi Sadikin menegaskan bahwa program vaksinasi bertujuan untuk memberikan hak kesehatan bagi seluruh rakyat.

Dirinya menambahkan, pemerintah juga sudah mengusahakan vaksinasi tersebut dilakukan secara gratis.

"Jangan kemudian ini tidak sesuai dengan arahan Bapak Presiden yang sudah memberikan gratis vaksin ini kepada seluruh rakyat Indonesia karena haknya," ujar Budi Sadikin.

Lantaran bersifat gratis, Budi Sadikin meminta kepada masyarakat untuk bisa menerima apapun jenis vaksinnya termasuk tempat dan waktu kapan dilakukan vakasinasi.

"Memang kalau yang namanya gratis itu kan enggak bisa memilih jenis, tempat vaksinnya di mana dan memilih waktunya," katanya.

Oleh karenanya, Budi Sadikin menyadari pastinya ada pihak-pihak yang memiliki pilihan-pilihan tersendiri, termasuk juga jika ingin cepat mendapatkan vaksinnya maka bisa melakukannya secara berbayar.

Maka dari itu, ia mengaku tidak keberatan soal usulan adanya vaksinasi berbayar atau secara mandiri.

Menurutnya yang terpenting adalah program vaksinasi bisa segera selesai sehingga bisa dengan cepat memenuhi syarat terciptanya herd immunity.

"Kita menghargai kebebasan itu dan tidak menghilangkan hak mereka untuk mendapatkan hak vaksin gratis, kalau mereka mau yang khusus ya mereka cari sendiri tapi jangan kemudian menghilangkan haknya mereka," jelasnya.

Baca juga: Cerita Sudjiwo Tedjo Disebut Kadrun saat Ikut Usulkan Vaksinasi Jokowi Disiarkan Langsung

Lebih lanjut, pria lulusan Fisika Nuklir ITP itu mengungkapkan hal-hal yang ditakutkan dan tidak diinginkan ketika nantinya benar-benar dibuka opsi vaksin secara mandiri.

"Yang penting juga jangan sampai kalau ada barang berbayar, barang tidak berbayar atau barang subsidi, barang tidak subsidi kan kita tahu banyak kemungkinan bocornya," ungkapnya.

"Misalnya subsidi premium nanti dijual dengan harga normal atau subsidi pupuk diambil kemudian dijual dengan harga komersial."

Halaman
12