Anehnya, Youvanry hanya mengelilingi rumah.
“Setiap hari mengendarai sepeda motor bututnya hanya keliling depan rumah. Ya, nanti kalau keluar dari pintu hidupkan kereta (sepeda motor) hanya depan rumah ini saja, sekali sampai dua kali keliling depan rumah, ya udah berhenti dan masuk rumah lagi," jelas dia.
Tiga Tahun Gangguan Jiwa, Tak Punya Biaya Berobat
Sumarni memperkirakan, Youvanry telah mengalami gangguan jiwa sejak tiga tahun belakangan.
Tetapi keluarga tak bisa membawa Youvanry ke pusat rehabilitasi lantaran tak memiliki biaya.
Belakangan, sebut Sumarni, kondisi Youvanry membaik setelah terakhir kali mengonsumsi obat dari klinik.
"Namun sudah setahun belakangan ini dia sudah sedikit berubah. Cuma dia tidak pernah mau keluar rumah lagi. Disuruh pangkas nggak mau. Nanti kalau mandi, mau sampai berminggu-minggu. Kurang mau lah dia untuk bicara," kata Sumarni.
Tak menyangka jadi pertemuan terakhir, dianggap tak pernah mengganggu orang.
Sebelum Youvanry dipukuli hingga tewas, Sumarni melihat putranya itu keluar tanpa pamit.
Ia tak menyangka hari itu menjadi hari terakhir ia bertemu dengan putranya.
Di mata Sumarni, meski mengalami gangguan jiwa, Youvanry tak pernah mengganggu orang lain.
Ia pun ingin polisi mengusut tuntas dan memberi keadilan bagi anaknya.
Baca juga: Pelaku Penganiayaan Lurah Cipete Utara Ditangkap, Tersangka Cekik, Cakar, hingga Tarik Masker Korban
Diduga Mencuri, Dipukuli Talenan hingga Tewas
Youvanry Aldryansyah Purba (21) meninggal dunia, Minggu (27/12/2020).
Diduga Youvanry melakukan pencurian dan tewas di tangan beberapa orang, termasuk satpam dan pemilik rumah di komplek perumahan PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate (PT BSRE) Merangir, Nagori Dolok Melangir I, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.