"Mau keluar, tiba-tiba datang anggota Densus, dilarang keluar, disuruh masuk kembali," kata Iwan.
"Baru setengah jam kita keluar, (rumah terduga teroris) sudah dikuasai sama Densus," lanjut dia.
"Begitu bunyi tembakan pertama, sudah tidak bisa keluar dari pintu. Jadi saya masuk kembali," ungkapnya.
Ia menyebut setelah itu petugas memanggil dirinya sebagai ketua RT setempat.
Iwan menyaksikan MR dan AS sudah terkapar di rumah mereka.
Baca juga: Proses Latihan Teroris JI, Belajar Ilmu Penguatan Raga di Indonesia hingga Latihan Militer di Suriah
"Kira-kira 15 menit kemudian saya keluar, saya dipanggil ke sana (rumah terduga teroris) untuk menyaksikan si korban, itu sudah terkapar," kata Iwan.
"Saya datang di TKP-nya sudah terkapar itu. Cuma tinggal menyaksikan ada warga yang (ditembak)," tuturnya.
Menurut Iwan, rumahnya hanya berjarak 30 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), tetapi berbeda gang.
Iwan menyebut dirinya sudah menduga peristiwa itu terjadi di gang belakang rumahnya.
Pasalnya sudah beberapa hari ini rumah MR dan AS itu diintai.
"Ini pasti kejadian di belakang, karena beberapa hari sudah diintai," kata Iwan. (TribunWow.com/Brigitta)