Terkini Nasional

Proses Latihan Teroris JI, Belajar Ilmu Penguatan Raga di Indonesia hingga Latihan Militer di Suriah

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekelompok anak muda tengah dilatih jaringan teroris Jemaah Islamiyah.

TRIBUNWOW.COM - Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) memiliki proses pelatihan yang cukup panjang dalam melatih pemuda-pemuda untuk menjadi teroris.

Dimulai dari pelatihan bela diri di Indonesia hingga terjun langsung ke medan perang di Suriah.

Satu di antara beberapa fasilitas pelatihan yang dimiliki oleh kelompok JI di Semarang, Jawa Tengah, berhasil dibongkar oleh tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (28/12/2020), Argo memaparkan soal pelatihan para teroris muda Jamaah Islamiyah yang digelar di sebuah villa di Semarang. (YouTube Kompastv)

Baca juga: Rogoh Rp 65 Juta per Bulan untuk Latih Teroris Muda di Villa, Jamaah Islamiyah Punya 2 Sumber Dana

Disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, kelompok JI sudah memulai proses perekrutan teroris generasi muda sejak tahun 2011 silam.

"Ada tujuh angkatan dengan total semua 96 (orang)," kata Argo, dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (28/12/2020).

Dari total 96 orang yang telah menjalani pelatihan di Indonesia, 66 di antaranya berangkat ke Suriah, sedangkan sisanya ada yang ditangkap oleh aparat kepolisian.

66 orang teroris yang berangkat ke Suriah, beberapa di antaranya sudah ada yang tewas dalam konflik di sana.

Kemudian orang-orang yang pulang ke Indonesia, beberapa di antaranya telah ditangkap oleh Polri.

Argo mengatakan, di Semarang, para teroris muda kelompok JI itu diajarkan ilmu bela diri.

Kemudian di daerah lain di Indonesia, mereka diajarkan untuk cara untuk membuat badan mereka selalu fit, sehat, hingga tidak mudah lelah.

Ilmu-ilmu tersebut berasal dari instruktur yang disewa oleh tersangka bernama Karso alias Joko Priyono.

Kemudian, setelah menjalani pelatihan di Indonesia, barulah para teroris muda kelompok JI dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi teroris Jabhat Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

"Setelah enam bulan selesai, para yang dilatih ini, murid-murid ini siap untuk dikirim ke Suriah," kata Argo.

Di Suriah, para teroris muda menjalani pelatihan militer menggunakan beragam senjata api.

"Di Suriah sana dilakukan pelatihan caranya menggunakan senjata api, laras panjang, dan pistol, sampai perakitan bom," papar Argo.

Halaman
1234