Terkini Nasional

Soroti Alasan Polisi Tembak Mati Enam Laskar FPI demi Bela Diri, Refly Harun: Apakah Rasional?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Enam Anggota FPI yang tewas ditembak mati Polisi. Keluarga Laskar FPI yang meninggal setelah kasus penembakan di Jalan Tol Jakarta Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari mengungkapkan kesaksiannya.

"Ini saja kan sudah menggoda dari sisi rasionalitas."

Hal terakhir yang disebut Refly adalah soal hati nurani.

Ia bahkan turut menyinggung keadilan yang diterima laskar FPI itu.

"Terakhir ya hati nurani kita," jelas Refly.

"Apakah hati nurani kita berkata ini tindakan yang justified, menghilangkan 6 nyawa laskar FPI?"

"Apakah ini tindakan yang adil, tindakan yang dibenarkan?"

"Atau sebaliknya ini sebuah tindakan yang unjustified, bahkan dikatakan extra judicial killing?," tutupnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-6.00:

Duga Adanya AncamanĀ 

Sebelumnya, Refly Harun membeberkan dugaannya soal kelanjutan investigasi penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI).

Menurut analisanya, Komnas HAM sudah mendapat intimidasi dari pihak terkait.

Hal itulah yang membuat Komnas HAM diduganya tak akan terbuka mengusut kasus ini.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menunjukkan barang bukti selongsong peluru yang ditemukan di TKP penembakan laskar FPI, Senin (28/12/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Daripada PP Kebiri Kimia, Komnas HAM Lebih Pilih Dukung RUU PKS: Apalagi Korbannya Anak-anak

Baca juga: Soal Kebiri Kimia untuk Predator Anak, Komnas HAM Ajukan Keberatan: Bukan Berarti Kami Tak Peduli

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Selasa (5/1/2021).

"Kita tidak tahu versi yang akan dikemukakan Komnas HAM," ucap Refly Harun.

"Itulah sebabnya agar tidak ada perbedaan mencolok, mungkin yang memungkin spekulasi publik nanti goncang."

Halaman
1234