Ia juga mendesak penyelidikan untuk mengusut asal usul drone itu.
Tidak hanya itu, Sukamta meminta pemerintah harus memprotes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas.
"Drone bawah air tersebut sudah masuk sangat dalam ke wilayah Indonesia. Ini sinyal bahwa selama ini wilayah laut kita sangat mudah diterobos pihak asing," katanya.
Selain itu Sukamta menyoroti kemungkinan masih ada drone yang menyelundup ke perbatasan laut Indonesia.
"Sangat mungkin selama ini sudah banyak drone yang berkeliaran di wilayah Indonesia dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia. Artinya keamanan nasional kita sangat rentan," ungkap Sukamta.
Sukamta menyebut TNI Angkatan Laut dan Bakamla dapat memperkuat patroli di wilayah-wilayah perbatasan.
Ia menyinggung saat ini situasi di Laut China Selatan yang tegang membuat keamanan perbatasan Indonesia dapat terdampak.
"Ketegangan di Laut China Selatan yang melibatkan China, Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara ASEAN pasti akan berimbas ke keamanan wilayah Indonesia," ungkap Sukamta.
"Wilayah Indonesia yang berada di zona ketegangan bisa dimanfaatkan oleh negara lain yang sedang berkonflik. Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing. Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melalukan patroli secara ketat," jelasnya. (TribunWow.com/Brigitta)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Menanti Sikap Prabowo, Drone Bawah Laut Diduga Milik China Ditemukan Nelayan di Perairan Sulsel.