Terkini Daerah

Nelayan di Sulsel Temukan Drone Asing Bawah Laut Diduga untuk Mata-mata: Beratnya 175 Kilogram

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah benda asing diduga drone bawah air yang dilengkapi dengan kamera ditemukan nelayan di wilayah Sulawesi Selatan di dekat Kepulauan Selayar beberapa hari yang lalu. Benda ini diduga merupakan buatan dan dimiliki oleh China.

TRIBUNWOW.COM - Saehuddin, seorang nelayan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mengungkapkan kesaksiannya saat menemukan drone bawah laut yang diduga milik asing.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Sabtu (2/1/2021).

Diduga drone tersebut bertujuan mengintai perairan di wilayah Kepulauan Selayar.

Saehuddin mengungkap kesaksian penemuan drone diduga milik asing saat mencari ikan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/1/2021). (Capture YouTube TvOne)

Baca juga: Diduga Mabuk, Sopir Ugal-ugalan Beruntun Tabrak Mobil sampai Terbalik, Lalu Kabur Hantam Motor TNI

Saehuddin menyebut drone itu ia temukan saat sedang mencari ikan pada Sabtu sore.

Di tengah laut ia kemudian menemukan benda asil yang berbentuk seperti rudal tersebut.

"Saya tidak tahu jamnya, tapi pada Sabtu sore ditemukan benda itu," ungkap Saehuddin.

Ia mengaku awalnya tidak menyangka benda yang ditemukannya adalah drone.

"Saya tidak tahu benda apa ini," terang nelayan tersebut.

Setelah itu Saehuddin membawa benda asing itu ke pinggir pantai.

Ia lalu meminta pertolongan warga sekitar untuk membantu mengangkut drone temuannya.

"Saya sendiri ikat dengan tali di perahu itu. Saya bawa ke pinggir pantai," tutur Saehuddin.

"Sampai di pinggir pantai, saya panggil warga untuk bantu saya," lanjut dia.

Baca juga: Sejumlah Oknum TNI AL Terlibat Adu Jotos dengan Warga, Ini Penyebabnya, Ada Korban Hidungnya Patah

Saehuddin mengungkapkan drone berbentuk rudal itu cukup berat.

"Itu beratnya 175 kilogram," kata Saehuddin.

Selain drone itu, ia mengaku tidak menemukan benda asing lainnya di sekitar perairan Selayar.

Saehuddin membenarkan ia kemudian melapor ke markas TNI setempat.

Drone itu kemudian diamankan di Pangkalan Laut Udara di Makassar.

Menurut Saehuddin, ia diberitahu bahwa benda temuannya diduga merupakan alat pengintai.

Diketahui terdapat pula kamera yang terpasang di benda itu.

"Tanggapan Koramil, itu (drone bawah laut) sebagai mata-mata di Indonesia," jelas Saehuddin.

Lihat videonya mulai menit 4.40:

Keterangan Polisi

Drone berbentuk rudal tersebut diduga milik China.

Setelah ditemukan, drone ini diamankan di Pangkalan Laut Udara di Makassar.

Hal itu dikonfirmasi Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo.

"Tidak ada info dari kepolisian, karena saat ini benda tersebut berada di bawah otoritas Kodim Selayar," kata Ibrahim, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu.

Sementara itu anggota Komisi I DPR Fraksi Sukamta menilai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto harus turun tangan dalam kejadian ini.

"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh," komentar Sukamta.

Baca juga: Momen Haru Prabowo Lepas Wamen Jadi Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono: Saya Sedih Harus Berpisah

Ia menilai sistem keamanan di batas-batas laut negara harus ditingkatkan melalui pengembangan teknologi.

Ia juga mendesak penyelidikan untuk mengusut asal usul drone itu.

Tidak hanya itu, Sukamta meminta pemerintah harus memprotes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas.

"Drone bawah air tersebut sudah masuk sangat dalam ke wilayah Indonesia. Ini sinyal bahwa selama ini wilayah laut kita sangat mudah diterobos pihak asing," katanya.

Selain itu Sukamta menyoroti kemungkinan masih ada drone yang menyelundup ke perbatasan laut Indonesia.

"Sangat mungkin selama ini sudah banyak drone yang berkeliaran di wilayah Indonesia dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia. Artinya keamanan nasional kita sangat rentan," ungkap Sukamta.

Sukamta menyebut TNI Angkatan Laut dan Bakamla dapat memperkuat patroli di wilayah-wilayah perbatasan.

Ia menyinggung saat ini situasi di Laut China Selatan yang tegang membuat keamanan perbatasan Indonesia dapat terdampak.

"Ketegangan di Laut China Selatan yang melibatkan China, Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara ASEAN pasti akan berimbas ke keamanan wilayah Indonesia," ungkap Sukamta.

"Wilayah Indonesia yang berada di zona ketegangan bisa dimanfaatkan oleh negara lain yang sedang berkonflik. Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing. Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melalukan patroli secara ketat," jelasnya. (TribunWow.com/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Menanti Sikap Prabowo, Drone Bawah Laut Diduga Milik China Ditemukan Nelayan di Perairan Sulsel.