TRIBUNWOW.COM - Peristiwa di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) yang menewaskan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) masih menjadi misteri.
Pasalnya kedua belah pihak mempunyai narasi yang berbeda dan berkebalikan soal kejadian tersebut.
Menanggapi hal itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mempertanyakan sikap dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Soal Pemeriksaan Habib Rizieq Shihab, Refly Harun: Seolah-olah Ini Menang-menangan dan Kalah-kalahan
Baca juga: Kuasa Hukum Pertanyakan Pasal yang Disangkakan ke Rizieq Shihab: Sangkaannya Apa?
Melalui kanal YouTube pribadinya, Refly Harun, Minggu (13/12/2020), dirinya menyebut Jokowi yang notabene sebagai kepala negara tidak menyampaikan sepatah kata pun atas peristiwa kemanusiaan yang menewaskan enam korban.
Bahkan ia menyinggung Jokowi yang tidak mempunyai simpati dan empati lantaran tidak mengucapkan rasa duka cita dan memberikan bela sungkawannya.
Selain itu, Refly Harun kembali mendesak kepada Jokowi supaya ikut turun tangan dalam mengungkapkan kasus tersebut.
Ia meminta Jokowi bisa membentuk tim independen di luar polisi maupun pihak FPI.
Tim independen itulah yang diyakini bisa mengungkakan fakta-fakta yang sebenarnya secara netral dan objektif.
"Kenapa bukan oleh polisi? Karena polisi berkepentingan terhadap kasus ini," ujar Refly Harun.
"Karena itu harus oleh tim independen, sayangnya memang Presiden Jokowi hingga saat ini jangankan membentuk tim independen, mengucapkan bela sungkawa saja sebagai seorang presiden dan kepala negara melihat rakyatnya tewas oleh aparat tidak mengucapkan sepatah kata pun," pungkasnya.
Baca juga: Rizieq Shihab Ditahan setelah Jalani Pemeriksaan, Ini yang Jadi Alasan Polisi
Baca juga: Diperiksa 10 Jam Lebih sebelum Ditahan, Rizieq Shihab Dicecar 84 Pertanyaan
Simak videonya:
Sebelumnya desakan kepada Jokowi untuk membentuk tim independen juga sudah disampaikan oleh beberapa pihak terkait, termasuk organisasi Islam Muhammadiyah.
Diberitakan TribunWow.com, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas mengaku menyesalkan dan mengutuk atas peristiwa tewasnya enam pengikut Habib Rizieq Shihab.
Enam pengikut Habib Rizieq yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) itu tewas tertembak setelah diduga menyerang anggota kepolisian di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020).
Selain menyesalkan, Busyro mengaku memberikan tuntutan kepada aparat kepolisian dan juga kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Sempat Disebut Rusak, Polisi Janji akan Tunjukkan Rekaman CCTV Penyerangan Pengikut Habib Rizieq
Baca juga: Munarman Akui Rekaman Suara Simpatisan Habib Rizieq, Sebut Pihaknya yang Justru Diserang