Terkini Daerah

Buntut Kasus Penembakan di OKI karena Pasangan Sesama Jenis, Keluarga Pelaku Keluar dari Desa

Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polsek Sungai Menang saat berada di lokasi tempat penembakan terjadi di depan Masjid Nurul Iman Desa Sungai Ceper, Selasa (24/11/2020).

Masih kata Kades, akibat kejadian tersebut hingga sekarang kondisi di Desanya masih belum kondusif.

Sedangkan Shinta dan Iin juga ikut melarikan diri.

"Kalau sampai sekarang pelaku masih buron, sama halnya dengan Shinta maupun Iin juga kabur melarikan diri dari desa," tegasnya.

"Makanya sekarang ini kondisi di sini masih belum kondusif, saya berharap polisi terjun untuk mengamankan selama 2 hari kedepan," tutupnya.

Baca juga: Detik-detik KKB Lakukan Penyerangan ke TGPF Penembakan Pendeta hingga Sebabkan Luka Dua Anggota

Penjelasan Polisi

Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy melalui Kasubag Humas Polres OKI, AKP Iryansyah mengungkapkan peristiwa penembakan di depan masjid tersebut disaksikan oleh kedua keluarga yang berseteru dan perangkat pemerintah Desa Sungai Ceper.

"Terjadi pada Senin (23/11) kemarin sekitar pukul 11.30 WIB. Dimana antara pelaku Tivi (40) dan korban ini tinggal di desa yang sama yaitu desa Sungai Ceper, kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI," ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (28/11/2020).

Dilanjutkannya, alasan mengapa insiden penembakan terjadi di sebuah tempat ibadah yakni karena perangkat desa setempat bermaksud menyelesaikan perselisihan antara keluarga pelaku dan korban, dan dipilihlah Masjid Nurul Iman sebagai tempat musyawarah.

"Kepala Desa Sungai Ceper yang bernama Kaharno bersama beberapa perangkat desa ingin menyelesaikan permasalahan antara keluarga Tivi dan Kodir," kata dia.

Menurut dia, dua keluarga yang berselisih ini diawali karena anak korban yang bernama Shinta dan anak pelaku yang bernama Iin ini berpacaran.

namun karena sesama perempuan maka hubungan mereka masuk kategori LGBT.

Diungkapkannya, antara pelaku dan korban ini juga sempat ribut dikarenakan ulah anak-anak mereka.

Terungkapnya status pacaran kedua anak tersebut yakni kala itu saudari Shinta cemburu kepada saudari Iin, hingga memukul saudara iin menggunakan tas berulang kali dan mengakibatkan tangan Iin lebam dan membiru.

"Karena tidak terima, maka Iin melakukan visum. Setelah dilakukan visum, Iin dan keluarganya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Pemerintah Desa Sungai Ceper," tuturnya.

Kemudian saat proses musyawarah antara kedua keluarga tersebut akan dilaksanakan, pelaku Tivi tidak terima karena keluarga korban yang menghadiri musyawarah saat itu hanya 3 orang.

Baca juga: Dosen UGM Jadi Korban Penembakan di Papua, Humas Kampus Ungkap Kondisi Terkini

"Pelaku lantas keluar dari Masjid dan sempat pulang ke rumah sesaat. Pelaku kembali lagi ke Masjid sambil memaki keluarga korban 'Kamok dak ngehargai keluarge kamek namenye sangkan datang cuma dikit' begitu teriaknya," katanya dan pelaku langsung menembak korban.

Pelaku menembak ke arah korban sebanyak satu kali tembakan, yang mengenai kepala korban bagian samping kanan dan menembus rongga kepala.

"Pelaku menembak korban yang berada di depan Masjid. Akibat tembakan yang langsung mengenai kepala, maka korban meninggal dunia di tempat kejadian," ucapnya.

Masih kata Iryansyah, begitu korban tersungkur pelaku langsung berlari dan sempat menembak lagi sebanyak sekali ke udara.

"Pelaku langsung diamankan oleh warga dan menghubungi pihak kepolisian guna melakukan penangkapan terhadap pelaku,"

"Saat ini pelaku sudah dibawa ke Mapolsek Sungai Menang bersama barang bukti guna penyidikan lebih lanjut," tutupnya.(Sripoku.com)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Anak Istri Pelaku Keluar dari Kampung, Pasca Insiden Penembakan, Kini Rumah Kosong