TRIBUNWOW.COM - Pasca peristiwa penembakan warga di Sungai Ceper Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) suasana mulai kondusif.
Setelah istri dan anak pelaku penembakan yakni Tivi (40) meninggalkan desa dan mengungsi ke tempat lain.
Sehingga rumah pelaku dalam keadaan kosong.
Peristiwa penembakan sendiri terjadi di Masjid Nurul Iman Dusun II Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Senin (23/11/2020).
Akibat kejadian itu Kodir (43) warga setempat meninggal dunia di lokasi kejadian setelah ditembak oleh pelaku bernama Tivi.
Kapolsek Sungai Menang, IPDA Suhendri menyatakan bahwa sejauh ini pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap pelaku pembunuhan.
Baca juga: Setelah Keluarga Cekcok hingga Terjadi Penembakan, Pasangan Sesama Jenis di OKI Langsung Kabur
"Iya hingga sekarang ini masih terus dilakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku. Jika nanti ada perkembangan lebih lanjut akan segera disampaikan," terangnya melalui sambungan telepon, Kamis (26/11/2020).
Dikatakannya, setelah peristiwa berdarah tersebut terjadi situasi sempat memanas.
Akan tetapi sekarang berlahan aman dan kondusif.
"Kalau saya mendapat informasi di lapangan, keadaan sekarang ini sudah terbilang kondusif. Karena keluarga yakni istri dan anak dari pelaku sudah keluar dari Desa dan mengungsi ke tempat lain,"
"Posisi rumah dalam keadaan kosong, maka dari itu dapat dikatakan keadaan sekarang sudah jauh lebih kondusif," ungkap Kapolsek.
Tetapi pengamanan di lokasi masih tetap disiagakan.
Dengan penjagaan dari Babinkamtibmas.
"Di sana juga ada pos kepolisian yang stand by di Desa Sungai Menang," tutupnya.
Musyawarah yang dilakukan keluarga Tivi dan keluarga Kodir berakhir buntu.
Kedua belah pihak tak menemukan solusi atas masalah yang menimpa kedua keluarga.
Padahal musyawarah itu sudah difasilitasi perangkat desa.
Namun juga tak menemui titik damai kedua belah pihak.
Baca juga: Kronologi Pria di OKI Tembak Tetangga, Berawal dari Anak Mereka yang Terlibat Cinta Sesama Jenis
Tivi pun beraksi mengeluarkan pistol dan menembak kepala Kodir.
Peluru itu mengenai bagian kepala Kodir, menyebabkan korban tewas di lokasi kejadian.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi di Masjid Nurul Iman Dusun II Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/11/2020).
Begitu menghabisi nyawa Kodir, Tivi menembakan lagi satu peluru ke udara.
Lalu meninggalkan lokasi kejadian.
Pasangan Sejenis
Kepala Desa Sungai Ceper, Kaharno buka suara soal peristiwa penembakan yang dialami warganya.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi pada Senin (23/11/2020) di Masjid Nurul Iman Dusun II Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
Akibat kejadian tersebut, salah seorang warganya bernama Kodir tewas setelah ditembak warganya juga bernama Tivi.
Menurut Kaharsano, peristiwa ini diakibatkan oleh cinta sesama jenis yang dijalani oleh anak pelaku dan anak korban.
Ia menyebutkan hubungan kedua anak pelaku bernama Shinta dan anak korban Iin ini memang sangat akrab dan telah tinggal serumah selama setahun lebih.
"Kalau untuk hubungan spesial mereka saya kurang paham.
Tetapi setau saya mereka berdua ini sangat dekat hingga tidur makan pun bersama, bahkan si Iin ini lebih dari setahun menginap di rumah korban,"
"Karena saking dekatnya, maka orangtua korban sudah menganggap Iin sebagai anak sendiri. Sebelum perkelahian antar keduanya terjadi," ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Erang Kesakitan, Kamiso Pelaku Penembakan Polisi saat Dibawa Aparat: Aduh-aduh Pelan, Sakit Sekali
Awal Mula Kejadian
Diterangkan Kades, perkelahian yang dimaksud yakni karena Shinta dan Iin sempat berselisih paham soal ucapan.
Hingga keluarga pelaku tidak menerima perkataan anak korban.
"Awalnya anak pelaku yang merasa tersinggung ini mengadu ke orangtuanya, barulah kemudian keluarga mengadukan ke pemerintah Desa," ucapnya.
Setelah diadakan musyawarah antar kedua belah pihak.
Ternyata masih belum menemui titik terang sehingga kembali dilanjutkan musyawarah di Masjid Nurul Iman Desa Sungai Ceper.
"Karena musyawarah pertama gagal, maka diadakanlah musyawarah kedua yang dilakukan dimasjid Nurul Iman.
Kala itu pelaku merasa tersinggung karena dari pihak korban yang datang cuma 3 orang, sementara keluarga pelaku banyak yang datang,"
"Karena itu pelaku langsung melontarkan kata 'kalau seperti ini lebih baik tidak usah damai'. Kemudian pelaku memaki seluruhnya termasuk kami (perangkat Desa-red) dan pihak keluarga korban," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Wanita Pemberi Perintah Penembakan Polisi di Medan, Kerap Disapa Bunda
Pelaku Tembak Korban
Selanjutnya, korban segera keluar dari masjid dan menelpon keluarga lainnya untuk datang menghadiri musyawarah tersebut.
Akan tetapi pelaku yang terlanjur tersulut emosi, kemudian ikut keluar masjid dan saat itulah terdengar suara letusan tembakan.
"Waktu itu ada suara tembakan, dan setelah saya dan warga lainnya menghampiri ternyata korban Kodir sudah tergeletak dengan bersimbah darah," ujarnya korban meninggal di lokasi kejadian.
Shinta dan Iin Ikut Kabur
Masih kata Kades, akibat kejadian tersebut hingga sekarang kondisi di Desanya masih belum kondusif.
Sedangkan Shinta dan Iin juga ikut melarikan diri.
"Kalau sampai sekarang pelaku masih buron, sama halnya dengan Shinta maupun Iin juga kabur melarikan diri dari desa," tegasnya.
"Makanya sekarang ini kondisi di sini masih belum kondusif, saya berharap polisi terjun untuk mengamankan selama 2 hari kedepan," tutupnya.
Baca juga: Detik-detik KKB Lakukan Penyerangan ke TGPF Penembakan Pendeta hingga Sebabkan Luka Dua Anggota
Penjelasan Polisi
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy melalui Kasubag Humas Polres OKI, AKP Iryansyah mengungkapkan peristiwa penembakan di depan masjid tersebut disaksikan oleh kedua keluarga yang berseteru dan perangkat pemerintah Desa Sungai Ceper.
"Terjadi pada Senin (23/11) kemarin sekitar pukul 11.30 WIB. Dimana antara pelaku Tivi (40) dan korban ini tinggal di desa yang sama yaitu desa Sungai Ceper, kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI," ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (28/11/2020).
Dilanjutkannya, alasan mengapa insiden penembakan terjadi di sebuah tempat ibadah yakni karena perangkat desa setempat bermaksud menyelesaikan perselisihan antara keluarga pelaku dan korban, dan dipilihlah Masjid Nurul Iman sebagai tempat musyawarah.
"Kepala Desa Sungai Ceper yang bernama Kaharno bersama beberapa perangkat desa ingin menyelesaikan permasalahan antara keluarga Tivi dan Kodir," kata dia.
Menurut dia, dua keluarga yang berselisih ini diawali karena anak korban yang bernama Shinta dan anak pelaku yang bernama Iin ini berpacaran.
namun karena sesama perempuan maka hubungan mereka masuk kategori LGBT.
Diungkapkannya, antara pelaku dan korban ini juga sempat ribut dikarenakan ulah anak-anak mereka.
Terungkapnya status pacaran kedua anak tersebut yakni kala itu saudari Shinta cemburu kepada saudari Iin, hingga memukul saudara iin menggunakan tas berulang kali dan mengakibatkan tangan Iin lebam dan membiru.
"Karena tidak terima, maka Iin melakukan visum. Setelah dilakukan visum, Iin dan keluarganya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Pemerintah Desa Sungai Ceper," tuturnya.
Kemudian saat proses musyawarah antara kedua keluarga tersebut akan dilaksanakan, pelaku Tivi tidak terima karena keluarga korban yang menghadiri musyawarah saat itu hanya 3 orang.
Baca juga: Dosen UGM Jadi Korban Penembakan di Papua, Humas Kampus Ungkap Kondisi Terkini
"Pelaku lantas keluar dari Masjid dan sempat pulang ke rumah sesaat. Pelaku kembali lagi ke Masjid sambil memaki keluarga korban 'Kamok dak ngehargai keluarge kamek namenye sangkan datang cuma dikit' begitu teriaknya," katanya dan pelaku langsung menembak korban.
Pelaku menembak ke arah korban sebanyak satu kali tembakan, yang mengenai kepala korban bagian samping kanan dan menembus rongga kepala.
"Pelaku menembak korban yang berada di depan Masjid. Akibat tembakan yang langsung mengenai kepala, maka korban meninggal dunia di tempat kejadian," ucapnya.
Masih kata Iryansyah, begitu korban tersungkur pelaku langsung berlari dan sempat menembak lagi sebanyak sekali ke udara.
"Pelaku langsung diamankan oleh warga dan menghubungi pihak kepolisian guna melakukan penangkapan terhadap pelaku,"
"Saat ini pelaku sudah dibawa ke Mapolsek Sungai Menang bersama barang bukti guna penyidikan lebih lanjut," tutupnya.(Sripoku.com)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Anak Istri Pelaku Keluar dari Kampung, Pasca Insiden Penembakan, Kini Rumah Kosong